Peristiwa dan Peninggalan Sejarah
Setiap kehidupan yang dilalui oleh manusia akan meninggalkan jejak, dimana dengan adanya jejak dimasa lampau, maka akan terungkap adanya suatu kebudayaan yang pernah dialami manusia pada masanya. Sejarah disusun berdasarkan jejak – jejak sejarah yaitu berupa peninggalan – peninggalan manusia pada jamannya.
Wujud peninggalan sejarah khususnya dikenal dalam masyarakat Indonesia yaitu:
a. Berbentuk bangunan, misalnya punden berundak, candi, masjid, makam, dsb
b. Berbentuk peralatan, misalnya keris, tombak, dan sebagainya
c. Berbentuk perhiasan, misalnya kalung, gelang, dan sebagainya
2. Monumen Peringatan Bersejarah
Monumen peringatan adalah sebuah bangunan tugu atau bentuk lainnya yang dibangun sebagai tanda bahwa tempat itu atau daerah itu pernah terjadi sebuah peristiwa bersejarah. Pendirian monument bertujuan untuk :
a. Mengenang peristiwa yang telah terjadi ditempat tersebut
b. Menyampaikan pesan kepada generasi penerus, yang tidak mengalami peristiwa seperti itu
c. Membangkitkan semangat juang generasi penerus bangsa
Di Indonesia banyak dibangun monumen sebagai tanda peringatan akan suatu peristiwa yang pernah terjadi, misalnya Monumen Pancasila Sakti, Monumen Kresek, Monumen Nasional, Monumen Yogja Kembali dan sebagainya.
Untuk di daerah Madiun peninggalan bersejarah misalnya :
baca juga : glosarium, istilah Sejarah dan penjelasannya
a. Komplek Makam Kuncen
Sejarah komplek makam kuncen tidak terlepas dari usaha Bupati Purabaya (Madiun) yang I untuk memindahkan pusat pemerintah dari wilayah utara (Sogaten, tempat Kyai Reksa Gati) ke daerah selatan yaitu Kranggan tepatnya didesa Kuncen/Demangan). Konon alas an pemindahan pusat pemerintah Kabupaten Madiun ini adalah bahwa kawasan Kuncen/Demangan memiliki prasarana yang lebih maju dan sebelumnya telah menjadi kawasan yang ramai. Di samping itu juga strategis karena diapet oleh 2 sungai (catur & gondang) serta dekat dengan Bengawan madiun. Secara geografis kawasan seperti ini menjadi lalu lalang beragam aktifitas pada saat itu (transportasi masih bergantung pada aliran sungai). Pada masa sekarang ini, wilayah ini terdapat beberapa makam tua yang masih dapat kalian saksikan. Tentu saja tokoh – tokoh yang dimakamkan disitu adalah tokoh – tokoh yang tidak jauh dari pemerintahan Bupati yang I yaitu Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumena (Pangeran Timoer) beserta anak, cucu serta kerabatnya.
b. Kelompok Makam Taman
Komplek makam taman adalah komplek pemakaman untuk keluarga Pangeran Raden Ronggo Prawirodirjo I yaitu Bupati Madiun ke-14. Hamenkubuwono I, saat itu memutuskan bahwa “Makam Taman” setaraf dengan makam keluarga raja di Imogiri yaitu komplek pemakaman bagi raja – raja ngayogjakarta. Hal itu dilakukan mengingat Pangeran Raden Ronggo Prawirodirjo I/ Raden Ronggo prawirosentiko adalah bangsawan keturunan Surakarta saat Paku Guwono ke II dan III memerintah Surakarta. Disamping itu beliau juga ipar dari Hamengku Buwono I. Selain Pangeran Ronggo prawirodirjo I, yang dimakamkan di komplek Makam Taman secara berurutan sebagai berikut :
1. P. Ronggo Prawirodirjo I
|
7. R.M.T.A Sosronegoro
|
2. P. Ronggo Prawirodirjo II
|
8. R.M.T.R Sosrodiningrat
|
3. P. Mangkudipura
|
9. R.A.A Brotodiningrat
|
4. P. Dipokusumo
|
10.R.M.T.R Kusnodiningrat
|
5. P. Ronggo Prawirodiningrat
|
11. j. R.M.T.R Kusnandar
|
6. P. PT. KA. Notoningrat
|
12. R.M.T.R Kusmen
|
b. Monumen Kresek
Tindakan Muso dkk ini tentu saja banyak ditentang oleh tokoh – tokoh masyarakat di Madiun karena tidak sesuai dengan cita –cita proklamasi. Tokoh – tokoh masyarakat yang menentang disandra, dan kemudian mereka dibunuh dengan kejamnya. Tempat dimana para tokoh masyarakat dibunuh inilah yang kemudian didirikan sebuah monument yang kita kenal dengan monument kresek sehingga masyarakat akan selalu ingat bagaimana kekejaman PKI pada saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar