Pages

Kamis, 28 Mei 2015

Peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945

1.   Peristiwa Rengasdengklok

       Sebetulnya berita kekalahan Jepang dalam perang Asia - Pasifik tidak banyak diketahuioleh     rakyat Inonesia. Hal ini disebabkan karena :
  •        Radio-radio umum disegel oleh pihak Jepang sehingga tidak bisa menerima  siaran dari luar  negeri.
  •             Berita tentang kekalahan Jepang dirahasiakan oleh tentara Jepang di Indonesia
  •       Dinas propaganda Jepang hanya mengumumkan berita kemenangan bangsa Jepang.

                      Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat. Berita ini diterima oleh para pemuda di Bandung melalui siaran radio BBC London. Berita ini segera disampaikan kepada para pemuda dan anggota PETA yang ada di Jakarta.
                  Ketika rombongan Ir. Soekarno tiba kembali di Jakarta, disambut oleh Sutan Syahrir yang menyampaikan berita kekalahan Jepang dan menyarankan agar Ir. Soekarno segera menyatakan kemerdekaan atas nama bangsa Indonesia. Tentu saja saran tersebut ditolak karena menurut mereka Kemerdekaan  Indonesia datangnya dari pemerintah Jepang atau perjuangan bangsa Indonesia sendiri tidak menjadi soal, sebab Jepang sudah kalah. yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapi Sekutu yang ingin mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ingin membicarakannya dulu dalam sidang PPKI dengan maksud untuk menghindari pertumpahan darah.                 Sedangkan Sutan Syahrir dan golongan pemuda berpendirian bahwa PPKI adalah badan bentukan Jepang, sehingga tidak berhak menentukan nasib dan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Tanggal 15 Agustus 1945 malam hari, dengan dipimpin oleh Chaerul Saleh telah mengadakan rapat di Laboratorium Mikrobiologi jalan Cikini No. 71, untuk membahas kekosongan kekuasaan. Hasil rapat tersebut segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tanpa campur tangan bangsa asing. Yang diutus menyampaikan berita ini adalah Darwis dan Wikana. Soekarno-Hatta menolak usulan tersebut dengan alasan menunggu berita resmi tentang menyerahnya Jepang. Darwis dan Wikana kemudian kembali ke Jl. Cikini 71 untuk  menyampaikan  sikap kedua tokoh yang tersebut. 
                  Akhirnya rapat dilanjutkan dengan keputusan : mengungsikan Soekarno - Hatta dengan alasan semangat rakyat sudah meluap, sehingga keamanan mereka terancam, apabila terjadi bentrokan dengan Jepang. Tujuan sebenarnya adalah untuk menekan kedua pemimpin itu agar segera memproklamirkan kemerdekaan. Karena terjadi silang pendapat antara golongan pemuda dengan golongan tua maka terjadilah apa yang dinamakan peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30, Ir. Soekarno beserta keluarga dan Drs. Moh. Hatta dibawa oleh Sukarni, Yusuf Kunto dan Singgih ke markas tentara Peta di Rengasdengklok (Kerawang - Jawa Barat). Hilangnya kedua tokoh tersebut membuat panik dikalangan pemimpin pergerakan di Jakarta, yang baru diketahui oleh Ahmad Subarjo pukul 08.00. Peristiwa Rengasdengklok akhirnya berakhir setelah adanya jaminan dari Achmad Subarjo, bahwa kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 17 Agustus 1945.
         2.      Proklamasi Kemerdekaan
                         Dengan jaminan bahwa Proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 Achmad Subarjo berhasil membawa kembali Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Jakarta pada pukul 23.00 WIB (23.30 waktu Jawa) dan segera merumuskan teks Proklamasi. Perumusan teks itu dilaksanakan di rumah Laksamana Maeda Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta Pusat. Sebelum pertemuan dimulai, Soekarno - Hatta menjumpai Mayjen Nisyimura guna menjajaki sikapnya tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ternyata jawabannya sangat mengecewakan (Jepang di beri tanggung jawab penuh untuk mempertahankan status quo yang kemudian akan diserahkan kepada Sekutu). Dengan demikian kedua tokoh tersebut semakin yakin bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilaksanakan terlepas dari rencana Jepang.
                         Penulisan  teks Proklamasi dilakukan sendiri oleh Ir. Soekarno sedang yang mendektekan adalah Achmad Subarjo untuk kalimat pertama, yang kemudian disempurnakan oleh Drs. Moh. Hatta, Perumusan teks Proklamasi disaksikan oleh tokoh pemuda yang antara lain : Sayuti Melik, B.M. Diyah, Sudiro dan juga orang Jepang yang bersimpati terhadap  perjuangan Bangsa Indonesia.
                        Setelah selesai dirumuskan, draf naskah proklamasi dibaca oleh Ir. Soekarno di hadapan hadirin secara perlahan-lahan dan berulang-ulang untuk dimintakan persetujuan. Isi  disetujui oleh semua orang yang hadir, pertentangan pendapat terjadi ketika sampai pada siapa yang menandatangani naskah proklamasi tersebut, sedangkan para pemuda menolak untuk menandatangani bersama anggota PPKI yang dianggapnya sebagai budak Jepang. Atas usul Soekarni yang kemudian disetujui oleh semua yang hadir, akhirnya naskah proklamasi ditanda tangani oleh Soekarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia.  Perbedaan Naskah Proklamasi :

                  Setelah selesai diketik, naskah langsung diserahkan kepada Soekarno - Hatta untuk ditandatangani (menjelang subuh tanggal 17 Agustus 1945, dijalan Meiji Doori/Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta. Dengan pertimbangan keamanan, Proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, jam 10.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :
  1.           Pembacaan teks proklamasi yang didahului dengan pidato singkat dari Bung    Karno.
  2.           Pengibaran Sang Saka Merah Putih. (disiapkan dan dijahit oleh ibu Fatmawati Soekarno).
  3.             Sambutan Walikota Suwiryo.
  4.             Sambutan Dr. Muwardi.
  Selanjutnya berita Proklamasi disampaikan kepada masyarakat melalui pamflet,
  selebaran, poster, spanduk, surat kabar, radio dan juga melalui utusan-utusan daerah yang      ada di Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN UNGGULAN

KISI-KISI SEJARAH X SOAL AKM

  CONTOH KISI -KISI SOAL AKM KLS X  MATA PELAJARAN IPS SEJARAH TAHUN 2022-2023