1. Peristiwa Rengasdengklok
Sebetulnya berita kekalahan Jepang dalam perang Asia -
Pasifik tidak banyak diketahuioleh rakyat Inonesia. Hal ini disebabkan karena
:
- Radio-radio umum disegel oleh pihak Jepang sehingga tidak bisa menerima siaran dari luar negeri.
- Berita tentang kekalahan Jepang dirahasiakan oleh tentara Jepang di Indonesia
- Dinas propaganda Jepang hanya mengumumkan berita kemenangan bangsa Jepang.
Pada tanggal 14 Agustus
1945 Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat. Berita ini diterima oleh para
pemuda di Bandung melalui siaran radio BBC London. Berita ini segera
disampaikan kepada para pemuda dan anggota PETA yang ada di Jakarta.
Ketika rombongan Ir. Soekarno tiba kembali di
Jakarta, disambut oleh Sutan Syahrir yang menyampaikan berita kekalahan Jepang
dan menyarankan agar Ir. Soekarno segera menyatakan kemerdekaan atas nama
bangsa Indonesia. Tentu saja saran tersebut ditolak karena menurut mereka
Kemerdekaan Indonesia datangnya dari
pemerintah Jepang atau perjuangan bangsa Indonesia sendiri tidak menjadi soal,
sebab Jepang sudah kalah. yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapi
Sekutu yang ingin mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Ir. Soekarno
dan Moh. Hatta ingin membicarakannya dulu dalam sidang PPKI dengan maksud untuk
menghindari pertumpahan darah. Sedangkan Sutan Syahrir
dan golongan pemuda berpendirian bahwa PPKI adalah badan bentukan Jepang,
sehingga tidak berhak menentukan nasib dan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Tanggal 15 Agustus 1945 malam hari, dengan dipimpin oleh Chaerul Saleh telah
mengadakan rapat di Laboratorium Mikrobiologi jalan Cikini No. 71, untuk
membahas kekosongan kekuasaan. Hasil rapat tersebut segera melaksanakan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tanpa campur tangan bangsa asing. Yang diutus
menyampaikan berita ini adalah Darwis dan Wikana. Soekarno-Hatta menolak usulan
tersebut dengan alasan menunggu berita resmi tentang menyerahnya Jepang. Darwis
dan Wikana kemudian kembali ke Jl. Cikini 71 untuk menyampaikan sikap kedua
tokoh yang tersebut.
Akhirnya rapat dilanjutkan dengan keputusan : mengungsikan
Soekarno - Hatta dengan alasan semangat rakyat sudah meluap, sehingga keamanan
mereka terancam, apabila terjadi bentrokan dengan Jepang. Tujuan sebenarnya
adalah untuk menekan kedua pemimpin itu agar segera memproklamirkan
kemerdekaan. Karena terjadi silang pendapat antara golongan pemuda dengan
golongan tua maka terjadilah apa yang dinamakan peristiwa Rengasdengklok.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30, Ir. Soekarno
beserta keluarga dan Drs. Moh. Hatta dibawa oleh Sukarni, Yusuf Kunto dan
Singgih ke markas tentara Peta di Rengasdengklok (Kerawang - Jawa Barat).
Hilangnya kedua tokoh tersebut membuat panik dikalangan pemimpin pergerakan di
Jakarta, yang baru diketahui oleh Ahmad Subarjo pukul 08.00. Peristiwa
Rengasdengklok akhirnya berakhir setelah adanya jaminan dari Achmad Subarjo,
bahwa kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 17
Agustus 1945.
2. Proklamasi Kemerdekaan
Dengan jaminan bahwa
Proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 Achmad Subarjo
berhasil membawa kembali Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Jakarta pada pukul
23.00 WIB (23.30 waktu Jawa) dan segera merumuskan teks Proklamasi. Perumusan
teks itu dilaksanakan di rumah Laksamana Maeda Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta
Pusat. Sebelum pertemuan dimulai, Soekarno - Hatta menjumpai Mayjen Nisyimura
guna menjajaki sikapnya tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ternyata
jawabannya sangat mengecewakan (Jepang di beri tanggung jawab penuh untuk
mempertahankan status quo yang kemudian akan diserahkan kepada Sekutu). Dengan
demikian kedua tokoh tersebut semakin yakin bahwa proklamasi kemerdekaan harus
dilaksanakan terlepas dari rencana Jepang.
Penulisan teks Proklamasi dilakukan sendiri oleh Ir.
Soekarno sedang yang mendektekan adalah Achmad Subarjo untuk kalimat pertama,
yang kemudian disempurnakan oleh Drs. Moh. Hatta, Perumusan teks Proklamasi
disaksikan oleh tokoh pemuda yang antara lain : Sayuti Melik, B.M. Diyah,
Sudiro dan juga orang Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan Bangsa Indonesia.
Setelah selesai dirumuskan,
draf naskah proklamasi dibaca oleh Ir. Soekarno di hadapan hadirin secara perlahan-lahan
dan berulang-ulang untuk dimintakan persetujuan. Isi disetujui oleh semua orang yang hadir,
pertentangan pendapat terjadi ketika sampai pada siapa yang menandatangani
naskah proklamasi tersebut, sedangkan para pemuda menolak untuk menandatangani
bersama anggota PPKI yang dianggapnya sebagai budak Jepang. Atas usul Soekarni
yang kemudian disetujui oleh semua yang hadir, akhirnya naskah proklamasi
ditanda tangani oleh Soekarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia. Perbedaan Naskah Proklamasi :
Setelah selesai diketik, naskah langsung diserahkan
kepada Soekarno - Hatta untuk ditandatangani (menjelang subuh tanggal 17
Agustus 1945, dijalan Meiji Doori/Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta. Dengan pertimbangan keamanan, Proklamasi
kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, jam
10.00 WIB dengan susunan acara sebagai berikut :
- Pembacaan teks proklamasi yang didahului dengan pidato singkat dari Bung Karno.
- Pengibaran Sang Saka Merah Putih. (disiapkan dan dijahit oleh ibu Fatmawati Soekarno).
- Sambutan Walikota Suwiryo.
- Sambutan Dr. Muwardi.
Selanjutnya berita Proklamasi
disampaikan kepada masyarakat melalui pamflet,
selebaran, poster, spanduk,
surat kabar, radio dan juga melalui utusan-utusan daerah yang ada di Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar