Pages

Jumat, 22 Mei 2015

LEGENDA AJI SOKO ( ASAL USUL HURUF JAWA )

Alkisah, Ajisaka datang dari negeri Atas Angin ke Jawa, yang ketika itu Jawa tengah dikuasai raksasa buas bernama Dewatacengkar. Tiap hari ia minta disediakan seorang pemuda untuk disantap. Ketika semua pemuda telah habis disantap, datanglah Ajisaka bersama dua orang pengiringnya.
Setelah mendengar keluhan rakyat, Ajisaka bersedia dijadikan  santapan raksasa Dewatacengkar. Sebelum berangkat menemui  sang raksasa, Ajisaka menyimpan keris pusakanya di suatu tempat dan menyuruh salah seorang pengikutnya untuk  menjaga keris tersebut.  Ia berpesan  agar tak seorang pun boleh mengambil keris tersebut,  kecuali Ajisaka sendiri.  Kepada  Dewatacengkar, Ajisaka bersedia menjadi santapan asal raksasa tersebut mau menghadiahi Ajisaka tanah selebar ikat kepala yang dipakainya.  Setelah raksasa menyanggupi, Ajisaka melepaskan  ikat kepalanya lalu meletakkannya di atas tanah. Tak diduga, ikat kepala itu ternyata melebar dan terus melebar sehingga Dewatacengkar harus menyingkir dan terus mundur ke selatan hingga jatuh ke jurang di pantai selatan Jawa. Raja raksasa itu pun mati, Ajisaka kemudian menjadi raja.
Setelah menjadi raja, Ajisaka teringat  akan kerisnya, lalu ia mengutus salah seorang pengi- ringnya  untuk  mengambil keris. Setelah sampai di tempat  penyimpanan keris, si penjaga, me- nolak menyerahkan keris karena telah berjanji bahwa Ajisakalah yang boleh mengambil,  bukan pengiringnya. Terjadilah perkelahian antara  dua pengiring Ajisaka tersebut  hingga  keduanya tewas. Mereka mati dalam rangka yang sama: menuruti perintah majikannya.  Tragedi itu mem- buat  Ajisaka bersedih.  Untuk  memperingati dan mengenang  kedua pengiring setianya  itu, ia menciptakan 20 buah aksara, yang kini dikenal  sebagai huruf  Jawa, yaitu: ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga. Bila dibaca beruturan maka akan terbentuk kalimat yang artinya: ada utusan (hana caraka), terjadi perselisihan (data sawala), sama sama sakti (padha jayanya), tewas keduanya (maga bathanga).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN UNGGULAN

KISI-KISI SEJARAH X SOAL AKM

  CONTOH KISI -KISI SOAL AKM KLS X  MATA PELAJARAN IPS SEJARAH TAHUN 2022-2023