Pages

Kamis, 28 Mei 2015

SAMBUTAN DAN MAKNA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

Sambutan rakyat Indonesia terhadap proklamasi.

                         Setelah berhasil merumuskan teks proklamasi Bung Karno berpesan kepada para pemimpin yang bekerja pada pers dan kantor berita, terutama B.M. Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya keseluruh dunia. Sewa alat komunikasi yang ada dipergunakan untuk menyebarluaskan berita proklamasi. Pada tanggal 17 Agustus 1945 teks proklamasi telah sampai ditangan Kepala Bagian Radio Kantor Waidon B. Polenewen dari seorang wartawan Donei yaitu Syahrudin. Untuk itu kemudian F. WUz (seorang markonis) menyiarkan berita proklamasi berturut-turut setiap setengah jam sampai pukul 16.00 saat siaran berhenti walaupun dilarang oleh pihak Jepang. Sedangkan pucuk pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita proklamasi dan menyatakan sebagai kekeliruan. Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar radio disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk. Para pemuda akhirnya membuat pemancar baru dengan bantuan beberapa orang teknisi radio yang diambil dari Kantor Berita Domci. Di Menteng 31 para pemuda berhasil merakit pemancar baru dengan kode panggilan DJKI.

baca juga : kebijakan Raffles (Inggris) ketika menjajah Indonesia

                              Selain melalui siaran radio berita proklamasi juga disiarkan melalui surat kabar. Diantaranya “Suara Asia” yang di Surabaya dan “Cahaya” di Bandung.
                  Dalam menyambut Proklamasi kemerdekaan Indonesia, rakyat mengartikan bahwa bangsa Indonesia telah bebas dari penjajahan, oleh karena itu hal-hal yang menyangkut tentang keamanan dan pemerintahan negara Indonesia itu menjadi tanggung jawab bangsa Indonesia sendiri. Untuk itu maka para pemuda berusaha mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang dengan sasaran :
  •           menduduki kantor-kantor pemerintah
  •           menurunkan bendera Hinomaru dan menggantikan dengan bendera Merah     Putih.
  •            pencarian senjata dan lain-lain dan menjaga kemungkinan segala hal, yang ingin menggagalkan kemerdekaan.
                  Rapat Raksasa di IKADA
                  Pada tanggal 19 September 1945, rakyat Jakarta yang dipelopori oleh para pimpinan komite Van Aksi mengadakan rapat Raksasa di Lapangan Ikada dengan tujuan para pemimpin bangsa Indonesia dapat berbicara langsung dihadapan rakyat Indonesia. Rakyat telah siap menunggu perintah dan tugas-tugas selanjutnya dalam rangka mendukung dan mempertahankan Proklamasi Kemerderkaan Indonesia.Jepang yang sebelumnya telah diultimatum oleh sekutu, bahwa Jepang tidak boleh merubah status quo, maka Jepang akhirnya melarang dilaksanakannya rapat tersebut. Untuk menjaga supaya tidak terjadi bentrokan senjata antara bangsa Indonesia dengan prajurit Jepang yang telah menjaga ketat Lapangan IKADA, maka Bung Karno hanya menyampaikan pidato singkat, tentang kepercayaan rakyat terhadap para pimpinan bangsa dan masa dipersilahkan untuk kembali dengan tertib dan tenang.
                  Hal ini merupakan suatu kenyataan bahwa rakyat dengan sadar berjuang pertahankan kemerdekaan yang makin lama semakin kuat dengan suatu tekad "Merdeka atau Mati". Rapat Raksasa di Lapangan Ikada hanya berlangsung beberapa menit, tetapi berhasil mempertemukan rakyat dengan pemerintah Republik Indonesia.
                  Di Jawa Tengah berita tentang Proklamasi diterima melalui siaran radio Domei yang kemudian dibawa oleh Syarief Sulaiman dan MS. Mintarjo ke gedung Jawa HOKOKAI yang saat itu sedang melaksanakan sidang dibawah pimpinan Mr. Wongso Negoro.

   Insiden Bendera di Hotel Yamato

                  Di Surabaya, tanggal 11 September 1945 para pemuda mengadakan rapat umum di Pasar Turi dan dilanjutkan dengan perebutan senjata di markas-markas tentara Jepang di seluruh kota Surabaya. Tanggal 19 September 1945, terjadi insiden bendera di Hotel Yamato (Jl. Tunjungan Surabaya).
                                Penyebab : Orang Belanda bekas tawanan Jepang menduduki Hotel Yamato dibantu oleh personil RAPWI (Rehabilitation Allied Prisoners of War and Interness) dan mengibarkan bendera Belanda di puncak hotel tersebut. Para pemuda marah kemudian menyerbu hotel, bendera Belanda diturunkan dan dirobek birunya, untuk dikibarkan kembali sebagai bendera merah putih.
               Di Yogyakarta, tanggal 5 September 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyatakan bahwa kesultanan Ngayogyakarta sebagai Daerah Istimewa “Republik Indonesia”. Sejak saat itu para pegawai (bangsa Indonesia) dari instansi pemerintah maupun perusahaan Jepang mogok,  menuntut agar Jepang menyerahkan semua kantor kepada orang Indonesia.
               Di Bandung, tanggal 9 Oktober 1945, terjadi bentrokan antara para pemuda dengan tentara Jepang ketika berusaha merebut pangkalan udara Andir dan pabrik senjata ACW (Artillerie Contruktie Winkel).
               Di Makasar, tanggal 27 Oktober 1945 para pemuda bersatu padu menyerang obyek-obyek yang diduduki oleh NICA yang dibantu oleh Australia, sehingga serangan pemuda gagal.
               Di Sulawesi Utara, pada tanggal 14 Pebruari 1946 pemuda KNIL yang tergabung dalam Pasukan Pemuda Indonesia (PPI) mengadakan gerakan di tangsi hitam, tangsi putih di Teling Menado dan juga menguasai markas Belanda di Tomohon dan Tondano.
               Di Kutaraja (Banda Aceh), tanggal 6 Oktober 1945 para pemuda membentuk angkatan Pemuda Indonesia (API), mengibarkan bendera merah purih dan mengambil alih kekuasaan terhadap kantor-kantor milik Jepang.
               Di Medan, berita tentang Proklamasi dibawa oleh Gubernur yaitu Teuku Moh. Hassan. Mendengar berita ini, segera para pemuda yang dipelopori oleh Achmad Tahir membentuk barisan Pemuda Indonesia, yang kemudian pada tanggal 4 Oktober 1945 berusaha mengambil alih gedung-gedung pemerintah dan merebut senjata dari tangan Jepang.
         Di Padang, dibawah pimpinan Ismail Lengah membentuk organisasi Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI). Sedangkan di Bukit tinggi dibentuk Organisasi Pemuda Indonesia/Pemuda Republik Indonesia, keduanya mempelopori perebutan kekuasaan dari tangan Jepang.
             Di Palembang, tanggal 22 Agustus Dr. A.K. Gani memprakarsai pertemuan sebagai persiapan untuk mengambil alih kekuasaan. Drg. M. Isa membentuk Komite Nasional Indonesia, Hasan Kasim dan Bambang Utoyo membentuk Penjaga Keamanan Rakyat (PKR), Mailan membentuk Barisan Pemuda Republik Indonesia.
         Di Banjarmasin, tanggal 16 Oktober 1945, rakyat melakukan rapat umum untuk meresmikan berdirinya Pemerintah RI Daerah Kalimantan Selatan. 9 Nopember 1945 perlawanan terhadap sekutu diadakan, dengan membakar rumah penjara tempat menahan para pejuang.
         Di Pontianak, Agustus 1945 para pemuda mantan heiho dan bogodan (pembantu polisi membentuk Badan Penjaga Keamanan.
            Di Singaraja (Bali),  Agustus 1945 pemuda membentuk Angkatan Muda Indonesia (AMI) dan Pemuda Republik Indonesia (PRI) yang kemudian mengadakan serangan-serangan terhadap asrama militer Jepang meskipun dapat digagalkan oleh Jepang.
       Di Gorontalo, setelah mendengar berita kekalahan Jepang, mereka langsung melakukan perebutan kekuasaan pemerintahan dari tangan Jepang,  dan ketika tentara Australia memasuki kota, mereka menolak berdamai.
            Di Biak, tanggal 14 Maret 1948 para pemuda meyerbu kamp NICA dan tangsi Sorido (akibatnya : serbuan gagal, dua orang pemimpin ditangkap dijatuhi hukuman mati dan seumur hidup).

C.    MAKNA PROKLAMASI BAGI BANGSA INDONESIA
        Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sangat besar artinya bangi bangsa Indonesia,             antara lain sebagai berikut:
  1.            Pernyataan untuk merdeka bebas dari segala bentuk pejajahan bangsa lain atas   bangsa dan negara Indonesia (dimuat dalam Teks Proklamasi)
  2.            Merupakan Jembatan emas yang menghubungkan dan mengantarkan bangsa  Indonesia dalam mencapai masyarakat baru, yaitu kehidupan yang bebas tanpa ikatan dan tekanan.
  3.           Merupakan titik puncak perjuangan pergerakan bangsa indonesia yang telah mengantarkan bangsa Indonesia kedepan pintu gerbang kebebasan. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bukanlah titik akhir perjuangan bangsa Indonesia, karena bangsa Indonesia harus terus berjuang untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan untuk mencapai masarakat adil dan makmur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN UNGGULAN

KISI-KISI SEJARAH X SOAL AKM

  CONTOH KISI -KISI SOAL AKM KLS X  MATA PELAJARAN IPS SEJARAH TAHUN 2022-2023