Pages

Kamis, 02 Maret 2017

TEORI ASAL USUL MASYARAKAT INDONESIA


A.    TEORI MENGENAI ASAL-USUL ORANG INDONESIA


Para ahli memiliki pandangan masing-masing mengenai asal- mula bangsa Indonesia. Masing-masing berpendapat berdasarkan sudut  pandang  yang berbeda.  Ada ahli  yang menyelidiki asal- usul  bangsIndonesia dari  persebaran  bahasa,  ada pula  yang melihatnya dari persebaran  peninggalan  artefak-artefak  (benda- benda rumah tangga dari batu, tulang dan logam) atau pun fosil- fosil manusia purbanya.  Dilansir dari buku Sejarah X karangan Hendrayana berikut ini disampaikan teori-teori  para ahli tentang asal-usul masyarakat  Indonesia.
Prof. Dr. H. Kern, ilmuwan asal Belanda, menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Kern berpendapat bahwa bahasa- bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia  memiliki  akar  bahasa  yansama, yakni  bahasa Austronesia. Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daeradan menggunakan bahasa Campa. Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia menggunakan perahu-perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan  namdan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia, misalnya kata kampong yang banyadigunakan sebagai kata tempat  di Kamboja.  Selain nama geografis, iIstilah-istilah binatang  dan  alat perang  pun  banyak kesamaannya. Tetapi pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa.
Van Heine  Geldern  pun  berpendapat tajauh  berbeda dengan Kern  bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah artefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indone- sia mempunyai banyakesamaan  dengan  yang ditemukan di daratan Asia. Sedangkan, Max Muller berpendapat lebih spesifik, yaitu bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia Tenggara. Namun,  alasan Muller tak didukung oleh alasan yang jelas.
Sementara itu, Willem Smith melihat asal-usul bangsa Indonesia melalui  penggunaan bahasa  oleh  orang- orang Indonesia.  Willem  Smith  membagi  bangsa-bangsa  di Asia atas dasar bahasa yang dipakai, yakni bangsa yang berbahasa Togon, bangsyang berbahasa  Jerman,  dan  bangsyang berbahasa Austria. Lalu bahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang berbahasa Austro Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia,  Melanesia, dan Polinesia. Ahli lain yang bernama  Hogen menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah  pesisir  Melayu  berasadari  Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur  dengan bangsa Mongol yang disebut  bangsa  Proto  Melayu (MelayTua)  dan  Deutro Melayu (Melayu Muda). Bangsa Proto Melayu kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun  3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan bangsa Deutro  Melayu datang  ke Indonesia sekitar tahun  1.500 hingga 500 SM. Pendapat Hogen tak jauh beda dengan pendapat  Drs. Moh. Ali. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak  oleh bangsa-bangsa  lebih  kuat  sehingga  mereka pindah  ke selatantermasuk  ke Indonesia.  Ali mengemukakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak  di daratan  Asia damereka  berdatangan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga .500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga  500 SM (Deutro  Melayu). Ciri-ciri  gelombang  pertama adalah kebudayaan Neolitikum dengan jenis perahu bercadik-satu, sedangkan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik-dua.


Sementara  itu  Prof. Dr.  Kromenguraikan bahwa masyarakat  awal Indonesia berasal dari Cina Tengah  karena  di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka menyebar  ke kawasan Indonesia sekitar 2.000 SM sampai 1.500
SM. Sedangkan  Mayundar berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, lalu menyebar ke wilayah Indocina terus  ke daerah  Indonesia dan Pasifik.  Teori Mayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austria merupakan bahasa Muda di India bagian timur.
Ahli lain, Dr. Brandes, berpendapat bahwa suku-suku yang bermukim di kepulauan  Indonesia memiliki  persamaan  dengan bangsa-bangs yang  bermukim  di  daerah- daera yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelah barat Pulau Madagaskar; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali; sebelah timur  hingga ke tepi pantai  bata Amerika.  Brandes  melakukan penelitian ini berdasarkan perbandingan bahasa.
Sejarawan  Indonesia,  Prof. Mohammad  Yaminbahkan menentang teori-teori di atas. Ia menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut pandangannya, orang Indonesia adalaasli berasal dari wilayah Indonesia sendiri.  Ia bahkan meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia. Yamin menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia daripada daerah lainnya di Asia, misalnya, temuafosil Homo atau Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah  Asia lain termasuk  Indocina (Asia Tenggara).
Persebaran ras, rumpun, bangsa, dan suku, selain dapat diteliti melalui  ilmu  antropologi  juga dapat  dilacamelalui  penelitian biologisyakni  pada gen manusia.  Gen merupakan bagian dari kromosom  yang menjadi  lokastempat  sifat-sifat  keturunan (hereditas)  padmakhluk hidup.  Dalam  gen inilah  terdapat senyawa asam yang bernama deoxyribo nucleic acid atau DNA. Dari penelitian terhadat   zat  kimia  inilah  para  ilmuwan  dapat menentukan karakter dan usia manusia secara genetis. Dari sinilah mereka menafsirkan ke mana sajaarah persebaran ras manusia.


B.    PROTO MELAYU DAN DEUTRO  MELAYU



Sementara  itu, sekitar tahun  1.500 SM, bangsa dari Campa terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat yang datang dari Asia Tengah (sekitar Mongol). Bangsa yang terdesak ini lalu bermigrasi ke Kamboja dan meneruskannya ke Semenanjung Malaka. Dari Malaka, mereka  melanjutkan pelariannya  ke daerah  Sumatera, Kalimantan, Jawa, Filipina. Yang di Filipina lalu melanjutkan perjalanannya ke Sulawesi dan Maluku.
Selanjutnya,  mereka  yang mendiami wilayaIndonesia membentukomunitas masing-masing. Mereka  berkembang menjadi  suku-suku tersendiri, seperti  Aceh, BatakPadang, Palembang,  di Sumatera;  Sunda dan Jawa di Pulau Jawa; Dayak di Kalimantan, Minahasa,  Bugis, Toraja, Makassar di Sulawesi; Ambon di Maluku. Sedangkan  mereka yang bercampur  dengan bangsa asli yang berkulit hitam berkembang menjadi suku-suku tersendiri, seperti di Flores.


Selain teori di atas, ada pendapat  yang menyatakan bahwa nenek  moyang  bangsa  Indonesia adalah  orang-orang  Melayu. bangsa Melayu ini telah mendiami Indonesia bagian barat dan Semenanjung Melayu (Malaysia) sejak dulu. Para ahli membagi dua bangsa Melayu ini: Proto Melayu atau Melayu Tua dan Deutro Melayu atau Melayu Muda.


1.     Melayu Tua (Proto Melayu)
Bangsa Melayu Tua ini memasuki wilayah Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM. Mereka masuk melalui dua rute: jalan barat dan jalan timur.  Jalan barat adalah melalui Semenanjung Melayu kemudian terus ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke seluruh Indonesia. Sementara jalan timur adalah melalui Kepulauan Filipina terus ke Sulawesi dan kemudian tersebar ke seluruh Indonesia. Para ahli memperkirakan bahwa bangsa Melayu Tua ini peradabannya satu tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan manusia purba yang ada di Indonesia. Orang-orang Melayu Tua ini berkebudayaan Batu Muda (Neolitikum). Benda-benda buatan mereka masih menggunakan batu namun telah sangat halus. Kebudayaan kapak persegi dibawa bangsa Proto Melayu melalui jalan barat, sedangkan kebudayaan kapak lonjong melalui jalan timur. Sebagian dari mereka ada yang bercampur dengan ras kulit hitam.
Pada perkembangan selanjutnya,  mereka  terdesak  ke arah timur karena kedatangan bangsa Melayu Muda. Keturunan Proto Melayu ini sampai kini masih berdiam di Indonesia bagian timur, seperti di Dayak, Toraja, Mentawai, Nias, dan Papua. Sementara itu, bangsa kulit hitam (Ras Negrito) yang tidak  mau bercampur dengan bangsa Proto Melayu lalu berpindah ke pedalaman  atau pulau terpencil  agar terhindar dari pertemuan dengan suku atau bangsa lain yang mereka anggap sebagai “peganggu”. Keturunan mereka hingga kini masih dapat dilihat meski populasinya sedikit, antara lain orang Sakai di Siak, orang Kubu  di Palembang,  dan orang Semang di Malaka.


2.     Melayu Muda (Deutro Melayu)
Bangsa Melayu Muda memasuki  kawasan Indonesia sekitar 500 SM secara bergelombang. Mereka masuk melalui jalur barat, yaitu melalui  daerah  Semenanjung Melayterus  ke Sumatera  dan tersebar ke wilayah Indonesia yang lain. Kebudayaan mereka lebih maju daripada bangsa Proto Melayu. Mereka telah pandai membuat benda-benda logam (perunggu).  Kepandaian ini lalu berkembang menjadi membuat  besi. Kebudayaan Melayu Muda ini sering disebut  kebudayaan  Dong Son. Nama Dong Son ini disesuaikan dengan nama daerah di sekitar Teluk Tonkin (Vietnam) yang banyak ditemukan benda-benda peninggalan dari logam. Daerah Dong Son ini ditafsir sebagai tempat asal bangsa Melayu Muda sebelum pergi menuju Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia di antaranya adalah kapak corong (kapak sepatu), nekara, dan bejana perunggu. Benda-benda logam ini umumnya terbuat dari tuangan (cetakan).
Ke turunan  bangsa  Deutr Melayu  in selanjutnya berkembang menjadi suku-suku tersendiri, misalnyMelayu, Jawa, Sunda, Bugis, Minang, dan lain-lain. Kern menyimpulkan hasil  penelitian bahasa  yantersebar  di  Nusantara adalah serumpun karena  berasadari  bahasa  Austronesia  Perbedaan bahasa yang terjadi  di daerah-daerah Nusantara seperti  bahasa Jawa, Sunda,  Madura,  Aceh, BatakMinangkabau, dan  lain- lainnya, merupakan akibat dari keadaan alam Indonesia sendiri yang dipisahkan oleh laut dan selat.
Di samping dipisahkan oleh selat dan samudera, perbedaan bahasa pun disebabkan karena setiap pulau di Indonesia memiliki karakteristik alam yang berbeda-beda. Semulbahasa  bangsa Deutro  Melayini  sama, namun  setelah  menetap  di tempat masing-masing mereka pun mengembangkan bahasa tersendiri. Kosakata yang dulu dipakai dan masih diingat  tetap digunakan, sedangkan  untuk  menamai  benda-benda yang bardilihat  di tempat tinggal yang baru (Indonesia) mereka membuat kata-kata mereka sendiri.  Jadi, jangan heran, bila ada sejumlah  kata yang terkadang  sama bunyinya  di antara  dua suku namun  memiliki arti yang berbeda sama sekali, tak ada hubungan. Ada pula kata yang memiliki  arti yang masih berhubungan meski tak identik, seperti kata “awak”. Kata awak bagi orang Minang berarti “saya”, sedangkan  menurut orang Sunda berarti badan”.
Selanjutnya,  bangsMelayu  Muda  inilah  yang berhasil mengembangkan peradaban  dakebudayaan  yang lebih  maju daripada bangsa Proto Melayu dan bangsa Negrito yang menjadi penduduk di pedalaman.  Hingga  sekaranketurunan bangsa Proto Melayu dan Negrito masih bermasyarakat secara sederhana, mengikuti pola moyang mereka, dan kurang bersentuhan dengan budaya luar seperti India,  Islam, dan Eropa. Sedangkan  bangsa Deutero Melayu mampu berasimilasi dengan kebudayaan Hindu- Budha, Islam, dan Barat.

Jumat, 17 Februari 2017

IGGI DAN CGI

IGGI - Inter Governmental Group on Indonesia atau Kelompok Antar Pemerintah bagi Indonesia adalah sebuah kelompok internasional yang didirikan pada tahun 1967, diprakarsai oleh Amerika Serikat untuk mengkoordinasikan dana bantuan multilateral kepada Indonesia. Anggota IGGI adalah Bank Pembangunan

Sabtu, 11 Februari 2017

MONUMEN KRESEK, MAKAM KUNCEN,MAKAM TAMAN

Peristiwa dan Peninggalan Sejarah
komplek makam taman 1Setiap kehidupan yang dilalui oleh manusia akan meninggalkan jejak, dimana     dengan adanya jejak dimasa lampau, maka akan terungkap adanya suatu kebudayaan yang pernah dialami manusia pada masanya. Sejarah disusun berdasarkan jejak – jejak sejarah yaitu berupa peninggalan – peninggalan manusia pada jamannya.

Sabtu, 11 Juni 2016

Refolusi Industri

Apa yang kamu  pahami tentang istilah revolusi dan  industri? Coba amati lingkungan di sekitarmu. Adakah pabrik atau industri? Berapakah jumlah tenaga   kerjanya? Bagaimana mekanisme kerjanya? Terbentuknya industri di

Merkantilisme

Secara   historis merkantilisme adalah sebuah pemikiran ekonomi yang  tumbuh dan  berkembang mulai abad  XVI sampai dengan XVIII. Pemikiran ini  mengatakan bahwa

Kamis, 02 Juni 2016

KERAJAAN MEDANG (KAHURIPAN)

Medang Kamulan dapat dikatakan sebagai kelanjutan Mataram karena ia tak lain adalah ibukota  Mataram.  Nama kamulan bisa dianggap sebagai perubahan kata kamulyaan atau kemulian. Namun,  sebagian  ahli  berpendapat, Medang  Kamulan adalah

Sabtu, 19 Maret 2016

DEMOKRASI TERPIMPIN, PENGERTIAN, PERKEMBANGAN EKONOMI DAN POLITIK

1.       

Pengertian Demokrasi Terpimpin

Demokrasi Terpimpin  merupakan Demokrasi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila ke 5 dari Pancasila. Demokrasi Terpimpin merupakan sebuah periode politik Indonesia yang dapat dilihat dengan memuncaknya posisi

POSTINGAN UNGGULAN

KISI-KISI SEJARAH X SOAL AKM

  CONTOH KISI -KISI SOAL AKM KLS X  MATA PELAJARAN IPS SEJARAH TAHUN 2022-2023