Pengertian diakronis, sinkronis dan kronologi
Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
Kronologi adalah
catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai urutan waktu
terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu
merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara
tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian
sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait
peristiwanya. Dapat dikatakan diakronik mirip dan sama dengan kronologis
Contoh cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah
Sejarah
itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, Sejarah mementingkan
proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai B. Berpikir diakronik artinya berpikir tahap pertahap sesuai sekala prioritas dan sesuai urutan kejadiannya (sama dengan berpikir kronologis)
Contoh:1. Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
2. Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949
3. Masa demokrasi liberal 1950-1959) dst
Contoh cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu,
titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan
tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini,
tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
Contoh: Untuk membahas ekonomi Indonesia diperlukan pendekatan sinkronis supaya dapat menggambarkan
keadaan ekonomi di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis
struktur dan fungsi ekonomi hanya pada keadaan tertentu dan pada di saat
itu secara meluas.
Kedua ilmu ini saling berhubungan
( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin mencatat bahwa ada
persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang
sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan
sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur
dengan sinkronis
Contoh:
- Peranan militer dalam politik,1945-1999 ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik )
- Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )
Konsep Ruang
- Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.
- Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu.
- Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
- Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
Baca juga soal : 45 soal PG dan Essay Agama Islam (Aqidah) Part 2
Konsep waktu
· Masa
lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi,
masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan
tertutup.
· Masa
lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam
sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan
dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang
terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak
dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa
mendatang.
· Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
1. Konsep
ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan
dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai
subyek atau pelaku sejarah
2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
3. Manusia
selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu
karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada
suatu tempat dimana manusia hidup (beraktivitas).
A. Kronologi dan periodisasi dalam sejarah
Kronologi
dan periodisasi merupakan hal yang sangat penting dalam sejarah. Dengan
periodisasi sejarawan dapat lebih fokus pada penelitian sejarah. Hasil
penelitiannya juga akan lebih sempurna. Kesempurnaan ini juga akan lebih
lengkap jika hasil penelitian sejarah di susun secara kronologis dimana
urutan waktu terjadi peristiwa sejarah tersebut dapat dilihat dengan
baik.
a. Kronologi dalam sejarah
Dalam
mempelajari dan menyusun peristiwa sejarah akan selalu terkait dengan
waktu. Waktu adalah sesuatu yang selalu bergerak dari masa lalu masa
kini dan masa yang akan datang. Peristiwa-peristiwa tersebut harus
brgerak sehingga melahirkan peristiwa baru yang saling terkait dan tidak
pernah berhenti. Upaya yang dilakukan para sejarawan untuk menyusun
peristiwa sejarah secara teratur menrut urutan waktunya disebut
kronologi sejarah. Hal
yang membedakan antara kronologi dan periodisasi hanyalah dalam batasan
waktunya. Periodisasi mengatur pembagian atau pembabakan peristiwa masa
lampau dengan batasan waktu yang terbatas. Dalam
kenyataan sejarah yang sebenarnya, tidak di kenal adanya kronologi
ataupun periodisasi sejarah. Karena pada hakikatnya peristiwa saling
berkesinambungan antara yang satu dengan yang lainnya dan tidak akan
terputus dalam satu periodisasi. Tujuan periodisasi dan kronologi dalam
penulisan sejarah bertujuan untuk mempermudah dalam mempelajari sejarah.
Istilah
kronologi di artikan dan dipahami sebagai urutan peristiwa yang disusun
berdasarkan terjadinya. Kronologi berasal dari bahasa yunani yaitu chronos berarti waktu dan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Secara harfiah berarti ilmu tentang waktu.
Dalam
sejarah kronologi adalah ilmu untuk menentukan waktu terjadinya suatu
peristiwa dan tempat peristiwa tersebut secara tepat berdasarkan urutan
waktu. Tujuan kronologi adalah menghindari anakronisme atau kerancuan
waktu sejarah.
Dengan
memahami konsep kronologi kita juga dapat melihat kaiatan-kaitan
peristiwa yang terjadi di masa lalu dan direkonstruksi kembali secara
tepat berdasarkan urutan waktu terjadinya. Berkat bantuan konsep
kronologi kita juga dapat melihat kaitan peristiwa sejarah yang terjadi
di belahan bumi yang lain. Kronologi merupakan ilmu dasar yang sangat
penting dalam ilmu sejarah karena konsep ini menggambarkan proses
sejarah. Misalnya bulan, hari tahun terjadinya suatu peristiwa penting.
Catatan tahun terjadinya suatu peristiwa sejarah biasa di sebut kronik.
Cara
terbaik dalam menunjukan suatu peristiwa secara kronologi adalah dengan
menggunakan garis waktu. Garis waktu tersebut menjajarkan peristiwa
yang terjadi di masa lalu urut berdasarkan waktu terjadinya. Mengenai
tentang waktu yang di pakai tergantung ruang lingkup peristiwa yang akan
di paparkan. Ada beberapa ukuran waktu atau sistem penanggalan misalnya
masehi isalam dan cina tradisional.
Sebagai
bangsa yang besar bangsa indonesia mempunyai perjalanan sejarah yang
panjang. Kronologi sejarah indonesia di mulai pada zaman prasejarah yang
terdiri dari zaman batu dan logam. Zaman batu terdiri dari
palaeolithikum atau zaman batu tua, mesolithikum atau zaman batu tengah,
neolithikum atau zaman batu muda dan megalithikum atau zaman batu
besar. Terus zaman hindu-budha zaman islam zaman kolonial belanda, zaman
pendudukan jepang, zaman kemerdekaan, zaman orde lama zaman orde baru
dan zaman reformasi.
b. Periodisasi dalam sejarah
Merupakan
pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau
pembabakan waktu. Dalam membuat periodisasi para sejarawan membuat
kesimpulan umum mengenai sebuah peiode.contoh para sejarawan membagi
sejarah dalam dua periode:
- Zaman prasejarah (pra aksara) yakni zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Babakan ini di mulai sejak adanya manusia hingga ditemukannya peninggalan-peninggalan tertulis.
- Zaman sejarah (zaman aksara) yakni zaman ketika manusia sudah mengenal tulisan. Babakan ini di mulai sejak manusia sudah mengenal tulisan hingga sekarang.
Periodisasi sangat penting dalam penulisan sejarah karena merupakan batang tubuh cerita sejarah.
Periodisasi
dalam penulisan sejarah tergantung pada jenis penulisan yang dilakukan.
Periodisasi dapat dilakukan berdasarkan perkembangan poltik, sosial,
ekonomi, kebudayaan, dan agama. Berdasarkan perkembangan politik
periodisasi dapat dilakukan berdasarkan raja-raja yang memerintah di
suatu daerah seperti kesultanan yogyakarta dan banten. Berdasarkan
perkembangan sosial ekonomi periodisasi dapat dilakukan dengan pembagian
sejarah berdasarkan sistem mata pencaharian masyarakat. Misalnya masa
berburu dan mengumpulkan makanan yang diikuti dengan masa bercocok
tanam dan hidup menetap. Berdasarkan kebudayaan, periodisasi dilakukan
dengan mengelompokkan masyarakat dengan kebudayaan terendah sampai
masyarakat dengan kebudayaan tertinggi.
Tujuan pembatasan waktu dalam penulisan sejarah adalah:
Agar
mudah diingat, menyeder-hanakan cerita, memenuhi persyaratan
sistematika, ilmu pengetahuan, dan mengklasifikasi isi sejarah.
Selain
generalisasi periodik ada banyak periodisasi yang lain diantaranya
generalisasi personal dan generalisasi kausal. Generalisasi personal
mengikuti cara berpikir pars pro toto yang menyamakan sebagian
dengan keseluruhan. Misalnya kemerdekaan indonesia soekarno-hatta atau
orde baru dengan soeharto. Dalam peristiwa tersebut peran orang lain
ditiadakan.
Generalisasi
kausal adalah generalisasi tentang sabab musabab, kesinambungan,
perkembangan, pengulangan, dan perubahan sejarah. Kesimpulan umum
tentang sebab- sebab tersebut mencakup masalah geografis masalah
kependudukan moral, ekonomi dan politik.
Periodisasi Sejarah Indonesia
Pengertian
periodisasi diartikan sebagai pembabakan waktu yang dipergunakan untuk
berbagai peristiwa. Kompleksnya peristiwa yang terjadi dalam kehidupan
manusia pada setiap masa memerlukan suatu pengklasifikasian berdasarkan
bentuk serta jenis peristiwa tersebut. Peristiwa-peristiwa yang telah
diklasifikasikan itu disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu
kejadiannya.
Rentang
waktu atau masa sejak manusia ada hingga sekarang merupakan rentang
yang sangat panjang, sehingga para ahli sejarah sering mengalami
kesulitan untuk memahami dan membahas masalah-masalah yang muncul dalam
sejarah kehidupan manusia. Untuk mempermudah pembabakan kehidupan
manusia, para ahli menyusun periodisasi sejarah.
Periodisasi
digunakan untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan sejarah kehidupan
manusia. Periodisasi yang dibuat oleh banyak peneliti berakibat adanya
perbedaan-perbedaan pandangan sehingga periodisasi sejarah bersifat
subjektif yang dipengaruhi subjek permasalahan serta pribadi
penelitinya.
Dalam sejarah Indonesia, periodisasi dibagi dua, yaitu zaman praaksara dan zaman aksara (sejarah)
a. Zaman praaksara (prasejarah),
yaitu zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Sejarah dapat dipelajari
berdasarkan peninggalan benda-benda purbakala berupa artefak, fitur,
ekofak, dan situs.
- Artefak adalah semua benda yang jelas memperlihatkan hasil garapan sebagian atau seluruhnya sebagai pengubahan sumber alam oleh tangan manusia.
- Fitur adalah artefak yang tidak dapat dipindahkan tanpa merusak tempatnya.
- Ekofak adalah benda dari unsur lingkungan abiotik atau biotik.
- Situs adalah bidang tanah yang mengandung peninggalan purbakala.
b. Zaman sejarah(zaman aksara) , yaitu zaman di mana manusia sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah dibagi tiga sebagai berikut.
- Zaman Kuno, yang membicarakan sejak kerajaan tertua sampai abad ke-14. Pada zaman ini, berkembang kebudayaan Indonesia yang dipengaruhi agama Hindu dan Buddha.
- Zaman Indonesia Baru, mulai abad ke-15 yang membicarakan masa berkembangnya budaya Islam sampai abad ke-18.
- Zaman Indonesia Modern, sejak masa pemerintahan Hindia Belanda (1800), pergerakan kemerdekaan Indonesia merdeka sampai sekarang atau masa kontemporer.
baca juga : Zaman Praaksara dan zaman Aksara di Indonesia
Ada
beberapa unsur yang sering memengaruhi penyusunan periode-periode
sejarah, salah satunya adalah unsur geografi, sebab adanya perubahan
tapal batas, perubahan aliran sungai, gedung kuno direhab, bahkan adanya
perubahan flora dan fauna dapat mengaburkan jejak-jejak sejarah. Konsep
teoritik tentang periodisasi sejarah Indonesia pernah dibahas dalam Seminar Sejarah Nasional I tahun 1957, yang menghasilkan hal-hal sebagai berikut.
a. Konsep periodisasi dari Prof. Dr. Soekanto
Menurut
pendapat Dr. Soekanto, periodisasi hendaknya berdasarkan ketatanegaraan
artinya bersifat politik. Pembagian atas babakan masa (periodisasi)
yang berdasarkan kenyataan-kenyataan sedapat mungkin harus eksak serta
praktis. Menurutnya, periodisasi sejarah Indonesia diusulkan secara
kronologis sebagai berikut.
1) Masa pangkal sejarah (sM – 0)
2) Masa Kutai-Tarumanegara (0 – 600)
3) Masa Sriwijaya-Medang-Singosari (600 – 1300)
4) Masa Majapahit (1300 – 1500)
5) Masa Kerajaan Islam (1500 – 1600)
6) Masa Aceh, Mataram, Makassar (1600 – 1700)
7) Masa pemerintah asing (1700 – 1945)
a) Zaman Kompeni (1800 – 1808)
b) Zaman Daendels (1808 – 1811)
c) Zaman British Government (1811 – 1816)
d) Zaman Nederlands – India (1816 – 1942)
e) Zaman Nippon (1942 – 1945)
8) Masa Republik Indonesia (1945 – sekarang)
b. Periodisasi menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo
Menurut
pemikiran Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, sebagai dasar bagi babakan
masa (periodisasi) adalah derajat integrasi yang tercapai di Indonesia
pada masa lampau. Menurut pemikirannya, faktor ekonomi sangat
memengaruhi perkembangan sosial, politik, dan kultur di Indonesia.
Faktor ekonomi memengaruhi kontak Indonesia dengan luar negeri yang
mendatangkan pengaruh kebudayaan luar, baik budaya Hindu dari India,
budaya Islam dari Asia Barat, serta budaya barat baik dari Eropa atau
negara-negara lainnya. Maka ada kemungkinan untuk membedakan dua periode
besar, yaitu pengaruh Hindu dan pengaruh Islam. Sebutan dari periode
itu memakai nama kerajaan sebab sifat masyarakat pada waktu itu masih
homogen dan berpusat pada raja (istana sentris).
Adapun periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono adalah sebagai berikut :
1) Prasejarah
2) Zaman Kuno
a) Masa kerajaan-kerajaan tertua
b) Masa Sriwijaya (dari abad VII – XIII atau XIV).
c) Masa Majapahit (dari abad XIV – XV).
3) Zaman Baru
a) Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI).
b) Masa perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX).
c) Masa pergerakan nasional (abad XX).
4) Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945).
Dari
pemaparan tersebut terlihat bahwa munculnya banyak pandangan tentang
babakan masa periodisasi, seperti yang diajukan Prof. Dr. Soekanto dan
Prof. Dr. Sartono, disusun dengan:
a. memakai dasar perkembangan peradaban (civilization),
b. babakan masa didasarkan atas segi kebudayaan (culture), dan
c. babakan masa atas dasar agama yang masuk ke Indonesia.
Kesimpulannya
adalah dasar kerangka teori pembabakan waktu atau periodisasi dalam
sejarah menunjukkan hasil pemikiran yang berbeda-beda. Namun, hal yang
terpenting dalam penyusunan periodisasi adalah adanya prinsip
kontinuitas.
Baca juga : Soal Pilihan Ganda + Essay Praaksara (Prasejarah) Indonesi + Jawabannya (Part 2)
CONTOH-CONTOH PERIODISASI SEJARAH INDONESIA
1. -400 : zaman prasejarah Indonesia
2. 400-1500 : zaman pengaruh Hindu-Budha dan pertumbuhan Islam
3. 1500-1670 : Zaman kerajaan Islam dan mulai masuknya pengaruh Barat serta VOC.
4. 1670-1800 : Masa penjajahan oleh VOC
5. 1800-1811 : Masa pemerintahan Herman W. Daendels
6. 1811-1816 : Masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles (Inggris).
7. 1816-1830 : Masa pemerintahan Komisaris Jenderal dan perlawanan terhadap Kolonial Belanda.
8. 1830-1870 : Sistem tanam paksa oleh Gubernur Van den Bosch.
9. 1870-1942 : Sistem ekonomi Liberal Kolonial dan Politik Etis.
10.1908 : Masa Pergerakan Nasional
11.1942-1945 : Masa pendudukan Jepang.
12.1945-1949 : Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan.
13.1949-1950 : Masa pemerintahan RIS.
14.1950-1959 : Penerapan sistem Liberal Parlementer
15.1959-1966 : Masa demokrasi terpimpin
16.1966-1998 : Masa Orde Baru
17.1998-Kini : Era Refarmasi
1. -400 : zaman prasejarah Indonesia
2. 400-1500 : zaman pengaruh Hindu-Budha dan pertumbuhan Islam
3. 1500-1670 : Zaman kerajaan Islam dan mulai masuknya pengaruh Barat serta VOC.
4. 1670-1800 : Masa penjajahan oleh VOC
5. 1800-1811 : Masa pemerintahan Herman W. Daendels
6. 1811-1816 : Masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles (Inggris).
7. 1816-1830 : Masa pemerintahan Komisaris Jenderal dan perlawanan terhadap Kolonial Belanda.
8. 1830-1870 : Sistem tanam paksa oleh Gubernur Van den Bosch.
9. 1870-1942 : Sistem ekonomi Liberal Kolonial dan Politik Etis.
10.1908 : Masa Pergerakan Nasional
11.1942-1945 : Masa pendudukan Jepang.
12.1945-1949 : Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan.
13.1949-1950 : Masa pemerintahan RIS.
14.1950-1959 : Penerapan sistem Liberal Parlementer
15.1959-1966 : Masa demokrasi terpimpin
16.1966-1998 : Masa Orde Baru
17.1998-Kini : Era Refarmasi
Daftar pustaka: dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar