1. Asal Kata Sejarah
Arti sejarah dari segi etimologis, dari akar katanya sendiri. Kata “sejarah” berasal dari bahasa Arab yaitu syajaratun, yang berarti “pohon”. Pohon di sini melukiskan pertumbuhan yang terus menerus dari tanah (bumi) ke udara, dengan berbagai macam organnya, yaitu akar, batang, cabang, daun, bunga (kembang), serta buahnya. Bagian dari pohon menunjukkan adanya aspek- aspek kehidupan yang satu sama lain saling berhubungan. Jika dikaitkan dengan sejarah dapat disimpulkan bahwa manusia itu hidup, terus bergerak dan tumbuh seiring perjalanan waktu dan tempat manusia berada. Lebih luas dari itu, sejarah memang harus dinamis, harus tumbuh dan hidup, berkembang dan bergerak terus serta akan berjalan terus tiada henti sepanjang masa dan memiliki dinamika yang menarik dari kehidupan manusia.Ada sejumlah kata bahasa Arab yang mempunyai arti hampir sama dengan kata “sejarah”, misalnya kata “silsilah” menunjukkan pada
keluarga atau nenek moyang, kata “riwayat” atau “hikayat”
dikaitkan dengan cerita yang diambil
dari kehidupan, kata “kisah” yang sifatnya
sangat
umum menunjukkan pada masa lampau, justru yang lebih mengandung arti cerita
tentang kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau adalah sejarah.
Sedangkan
kata tarikh
menunjukkan tradisi dalam
sejarah Islam, seperti
tarikh nabi.
Dalam bahasa-bahasa Nusantara ada
beberapa kata yang mengandung arti sejarah seperti
“babad” (bahasa Jawa), “tambo”
(Minangkabau), “Tutui
Teteek” (bahasa
Roti), Pustaka, Cerita,
dan lain-lain.
Sejarah dalam bahasa Belanda ialah “geschiedenis” (dari kata geschieden artinya terjadi), dalam bahasa Inggris
ialah history (berasal
dari bahasa Yunani historia; apa yang diketahui karena penyelidikan), jadi pengertian secara
lebih spesifik
adalah segala macam
peristiwa yang terjadi dalam
masyarakat manusia. Namun,
pembatasan ini pun masih
terasa
luas sekali meliputi seluruh
kehidupan manusia. Sejumlah
kata lainnya
dari bahasa-bahasa Eropa menunjukkan berbagai
arti history), seperti kronika (cronicle), keturunan (genealogy), tarikh, bahkan dalam bahasa Indonesia juga dipakai
kata historia sebagai
padanan kata sejarah.
Berikut ini beberapa
definisi sejarah menurut para ahli, antara lain:
1. Edward Hallet
Carr: Sejarah adalah suatu
proses interaksi serba-terus
antara sejarawan dengan
fakta-fakta yang ada padanya; suatu
dialog
tiada henti- hentinya antara
masa sekarang dengan masa silam.
2. Robert V. Daniels: Sejarah ialah kenangan
pengalaman umat manusia.
3. J. Bank: Semua
peristiwa masa lampau
adalah sejarah (sejarah
sebagai kenyataan); sejarah dapat
membantu manusia
untuk memahami perilaku manusia pada masa yang lampau, masa sekarang, dan masa akan datang.
4. Taufik Abdullah: Sejarah harus diartikan sebagai tindakan
manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu.
5. Muhammad Yamin: Sejarah ialah ilmu pengetahuan umum yang berhubungan dengan cerita bertarikh, sebagai hasil penafsiran
kejadian-kejadian dalam
masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain.
6. Mohammad Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah
menyatakan sejarah, yaitu:
a. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa
dalam kenyataan di sekitar
kita.
b. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
c. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan kejadian dan peristiwa dalam kenyataan di sekita kita.
7. W.J.S. Poerwadarminta
dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia mengungkapkan sejarah, yaitu:
(1) Silsilah atau asal-usul.
(2) Kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
(3) Ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran
tentang kejadian atau peristiwa yang
benar-benar terjadi.
Dari penelusuran pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian sejarah adalah ilmu yang mengkaji peristiwa atau kejadian yang telah terjadi dalam masyarakat
manusia pada waktu
yang lampau.
2. Ciri Utama Sejarah
Mempelajari sejarah
berarti membiasakan diri untuk
berpikir secara historis dan
kritis. Cara berpikir sejarah berbeda dengan cara berpikir
ilmu pengetahuan alam yang saintis.
Berpikir secara historis
tentu akan terus
berhubungan dengan masa lampau, sedangkan
dalam berpikir saintis kita
tak dituntut untuk menengok masa lalu.
Berikut ini adalah ciri-ciri umum dalam dunia sejarah, yaitu
bahwa:
(a) Peristiwa sejarah itu
abadi, tetap
dikenang oleh generasi selanjutnya; misalnya peristiwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
(b) Peristiwa
sejarah
itu unik, hanya terjadi satu kali seumur hidup, tak pernah terulang secara persis untuk kedua kalinya; Oleh karena itulah
tidak akan pernah
ada peristiwa sejarah
yang berulang. Setiap peristiwa akan berbeda dengan peristiwa sebelumnya, mungkin saja peristiwanya sama tetapi pelaku, waktu, dan tempatnya
akan berbeda
(c) Peristiwa sejarah itu penting karena memiliki arti dan makna terhadap kehidupan khalayak ramai dan memiliki pengaruh besar dalam perjalanan manusia , misalnya peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, walaupun berlangsung singkat, namun dianggap sebagai peristiwa bersejarah karena pengaruhnya yang besar terhadap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar