Pages

Kamis, 11 Februari 2021

REFOLUSI AMERIKA, SEBAB UMUM DAN SEBAB KHUSUS , DAN JALANNYA REFOLUSI.

Kita tentunya tidak asing lagi dengan Negara Amerika Serikat , Negara adidaya yang menjadi barometer Negara-negara lain di dunia. Saat ini kita akan membahas bagaimana proses lahirnya Negara Amreika Serikat.


1.   Keadaan Amerika SebeluRevolusi 

Penduduk asli yang menempati Benua Amerika adalah suku Indian (sebutan Colombus karena mengira sudah sampai India).  Namun, dengan  adanya  penjelajahan bangsa-bangsa  Eropa  untuk mencari  pusat  rempah-rempah dan daerah-daerah baru maka  banyak bangsa Eropa  yang datang  ke Amerika.  Penduduk  asli Amerika kemudian  tergusur ke daerah-daerah pinggiran dan tidak mampu menghadapi lawannya yang tangguh dan modern.

Dengan adanya ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti telur atau bola dan adanya  penemuan  kompas  sebagai petunjuk  arah maka  atas perintah   Raja  Spanyol Ferdinand dan Ratu Issabella,  Christophorus Colombos (1451–1506) berlayar  bersama  anak  buahnya  ke arah  Barat.  Colombos dihadiahi Raja spanyol  tiga buah kapal,  yaitui Santa  Maria, Pinta,  dan  Nina mengarungi  Samudra  Atlantik dan berhasil mendarat di Guanahari  (kemudian disebut San Salvador) Kepulauan Bahama, di perairan  Karibia, Amerika pada tanggal 12 Oktober  1492. Benua baru  yang  ditemukan  Colombus  itu diberi nama Amerika.  Nama  ini diambil sebagai  penghormatan  kepada   seorang   pelaut Italia yang  ikut  dalam pelayarannya, yakni Amerigo Vespucci.  Setelah Colombos kemudian banyak orang-orang Spanyol  dan  Portugis  datang  di Amerika.  Mereka berhasil menguasai  daerah itu yang membentang dari Mexico sampai  dengan  Chile di Amerika Selatan. Wilayah tersebut  sering dikenal sebagai Amerika Latin.


baca juga : Materi Penjelajahan Samodra


Pada abad ke-17  bangsa-bangsa Barat yang lain, seperti Prancis, Belanda dan Inggris memperebutkan daerah Amerika Utara. Prancis di bawah pimpinan Samuel de Champalin berhasil menduduki  Kanada  (1603).  Pada tahun  1699, Ibervilli berhasil menduduki  muara  Mississippi. Dengan  demikian,  Prancis mempunyai  daerah jajahan bagian tengah  Amerika Utara. Inggris di bawah pimpinan  Raligh berhasil menduduki Virginia. Pada tahun 1620 Pilgrimfather  menduduki  Massachusetts  dan  Calvert pada  tahun  1623 menduduki Maryland. Dengan demikian, timbul penjajahan Inggris di sepanjang pantai  timur  Amerika  Utara.  Balanda  di bawah pimpinan  Hudson  berhasil menduduki Sungai Hudson (1609). Pada tahun 1626 Minuit menduduki Nieuw Amsterdam ..

Pada tahun 1674 Inggris berhasil merebut  Nieuw Amsterdam  yang kemudian namanya  diganti  menjadi  New York.  Dalam  Perang  Laut  Tujuh Tahun (1756–1763), Inggris menang   atas  Prancis dan  berhasil  merebut  daerah Kanada  dan Lousiana  (daerah Mississippi) dari Prancis.  Dengan  kekalahan  ini maka lenyaplah  sudah kekuasaan  Prancis di bumi Amerika.



Baca juga soal : akar-akar Nasionalisme Indonesia dan jawabannya Part I


Selanjutnya, terbentuklah  tiga belas koloni Inggris di sepanjang Partai Timur Amerika Utara. Ketiga belas koloni inilah yang menjadi  inti terbentuknya negara Amerika Serikat pada tahun 1776. Berdasarkan faktor geografis, koloni Inggris dibagi menjadi dua bagian, yakni koloni Utara dan koloni Selatan. Koloni Utara terdiri atas New Hampshire,  Massachusetts,  Rhode  Island,  Connecticut, (5). New York,   New Jersey,   Pensylvania,  dan (  Delaware.  Koloni Selatan  terdiri atas Maryland,  Virginia, North Caroline,   South Caroline,  dan  Georgia.


Baca juga soal : 45 soal PG dan Essay Agama Islam (Aqidah) Part 1

 


2.   Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi

Sebab timbulnya Refolusi Amerika ada 2. Adapun sebab-sebab timbulnya adalah  sebagai  berikut.

 

a.  Sebab Umum

1)   Adanya Paham  Kebebasan  dalam Politik

Koloni Inggris di Amerika tidak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi diciptakan oleh pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama, sosial, ekonomi, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Paham kebebasan kaum  koloni bertentangan dengan  paham   pemerintahan Inggris yang menganggap bahwa daerah  koloni adalah  jajahannya.  Hal ini didasarkan pada  Perjanjian Paris 1763.


2)   Adanya Paham  Kebebasan  dalam Perdagangan

Kaum koloni juga menganut paham  kebebasan  dalam Perdagangan. hal  itu bertentangan dengan  paham   pemerintah Inggris yang  merasa berkuasa  atas koloni  di Amerika.


 3)  Adanya Berbagai  Macam Pajak

Berbagai  macam  pajak  diterapkan, berkaitan  dengan  adanya  krisis keuangan Inggris akibat Perang Laut Tujuh Tahun. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Dengan kemenangan tersebut, menimbulkan beban  baru bagi pemerintah Inggris terutama  masalah  keuangan. Pemerintah Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam pajak (pajak teh, pajak gula, pajak meterai  dan lain-lain) yang sangat  memberatkan warga koloni. Sebaliknya, warga koloni dengan tokohnya Samuel Adams menentang kebijakan  tersebut dengan  semboyan  no  taxation  without representation, artinya tidak ada pajak tanpa  adanya perwakilan.

 

b.  Seba Khusus

Sebab khusus meletusnya Revolusi Amerika ialah adanya peristiwa yang dikenal dengan  nama The Boston Tea Party  pada tahun 1773. Pada saat itu, pemerintah Inggris memasukkan teh ke Pelabuhan  Boston,  Amerika. Pada  malam  harinya, muatan  teh  itu dibuang ke  laut oleh  orang-orang Amerika yang menyamar sebagai  orang  Indian suku Mohawk.  Hal inilah yang menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) sehingga menuntut pertanggungjawaban. Namun  penduduk  koloni tidak ada  yang mau  bertanggung  jawab  sehingga menimbulkan   pertempuran yang menandai terjadinya Revolusi Amerika.

 

3.   Jalanny Revolusi

 

Dengan  adanya  peristiwa  teh  di Boston,  George  III  bertekad  untuk menundukkan Massachusetts  dengan  kekuatan  senjata.  Rakyat  koloni  tidak menghiraukan tuntutan  dan ancaman Inggris, dua belas negara  koloni lainnya telah menyatakan setia  kawan  berdiri di belakangnya. Pada  awal Desember 1774, ke  tiga belas  koloni  mengadakan pertemuan  di Philadelphia  (yang kemudian  dikenal dengan  Kongres  Kontinental  I)  untuk menentukan langkah dalam menghadapi Inggris. Peristiwa ini merupakan pertama kalinya bagi ketiga belas  koloni  di Amerika untuk  bersatu  dan  saling  bekerja  sama.  Kongres Kontinental I menghasilkan pernyataan yang pada dasarnya bahwa rakyat koloni di Amerika tetap  setia kepada Raja Inggris dan menuntut kebijaksanaan  agar memulihkan hubungan  baik antara daerah koloni dan negara induk Inggris.Sementara itu, telah  terjadi pertempuran antara  pasukan  Inggris dan rakyat koloni. Pertempuran pertama meletus di Lexington,  kemudian menjalar ke Concord,  dan Boston.

Inggris menolak  tuntutan  warga koloni. Adanya The Boston Tea Party dan tuntutan tanah koloni dianggap sebagai tanda dimulainya suatu pemberontakan. Pemerintah Inggris segera memperbesar jumlah pasukannya di Amerika. Sejak saat itulah kaum koloni Amerika yakin bahwa jalan damai untuk menuntut hak-haknya sebagai  orang  Inggris tidak mungkin dapat  tercapai.  Bahkan,  mereka terancam akan dimusnahkan segalanya sehingga mereka bertekad untuk mempertahankan kebebasannya. Kaum  koloni  Amerika  kemudian  mengangkat Goerge Washington, seorang yang berjasa kepada Inggris dalam  Perang  Laut  Tujuh        Tahun

   untuk menghadapi Inggris. Pada  mulanya  perang   ini  hanya  bersifat menentang           kekerasan pemerintah Inggris terhadap kaum koloni dan belum mempunyai  tujuan untuk      mencapai kemerdekaan. Akan tetapi, tujuan perang menjadi  jelas setelah  terbitnya         buku  Common Sense (Pikiran Sehat)t (1776) karya Thomas  Paine. Tulisan ini berisikan    paham  kemerdekaan yang kemudian  menyadarkan kaum koloni untuk mengubah       tujuan  perjuangannya dari menentang kekerasan menjadi perjuangan mencapai              kemerdekaan. Dalam Kongres  Kontinental  II tahun  1775 di Philadelphia,  para  wakil dari ketiga  belas  koloni sepakat  untumemerdekakan diri. Akhirnypada  tanggal  4 Juli 1776 dicanangkan  Declaration  of Independence sebagaalasauntuk memisahkan diri dari negeri induk Inggris. Naskah Declaration  of Independence ini disusun oleh panitia kecil yang beranggotakan lima orang, yakni Thomas Jefferson, Benyamin Franklin, Roger Sherman,Robert Livingstone, dan John  Adams. Mereka itulah yang kemudian  dikenal dengan  Lima Tokoh  Penyusun  NaskaDeclaration  of Independence. Pada  tanggal  4  Juli 1776  ditandatangani  Declaration  of Independence dan dijadikan hari Kemerdekaan Amerika (Independence Day).

Pernyataan terkenal dalam Declaration of Independece ialah "bahwa semua orang  diciptakan  sama,  bahwa  Tuhan  telah menganugerahkan beberapa hak yang tidak dapat dipisahkan dari padanya, di antaranya "life, liberty , and the pursuit of happiness". Pernyataan ini merupakan pernyataan yang progresif. Oleh  karena  itu, Amerika  Serikat  merupakan contoh  pertama suatu  pemerintahan yang berjuang untuk kemerdekaan dan mewujudkan suatu pemerintahan yang berlandaskan demokrasi.

 

4.   Perang Kemerdekaan dan Pembentukan Negara Amerika Serikat

 

a.  Perang Kemerdekaan Amerika

Sejak dicanangkannya Declaration  of Independence (1776),  arah dan tujuan perjuangan penduduk Amerika menjadi jelas. Mereka berjuang untuk mempertahakan kemerdekaan. Jika pada tanggal 4 Juli 1776 dibuat sebuah neraca perimbangan kekuatan militer, akan tampak jelas bahwa komandan- komandan Inggris di Amerika mempunyai  kelebihan berupa  pasukan  yang cukup besar dengan  segala perlengkapnya, terlatih, dan disiplin. Selain itu, fasilitas dan sumber-sumber yang lain terutama  sumber keuangan jauh lebih besar dari pada  koloni Amerika.

Namun, kekurangan pasukan  koloni tertutup dengan kelebihan, seperti mereka  berperang di wilayahnya  sendiri.  Selain  itu, mereka  juga telah mendapatkan pengalaman perang  dalam Perang Laut Tujuh Tahun melawan Prancis. Dalam hal ini George Washington  memperlihatkan sifat- sifat kepemimpinan yang tidak ada bandingnya.  Oleh karena  itu, mereka selalu dapat  memukul mundur  pasukan  Inggris. Titik kemenangan kaum koloni dimulai tahun 1777, ketika Jenderal Burgoyne beserta anak buahnya menyerah di Saratoga pada tanggal 17 Okotober 1777.

Kekalahan  pasukan  Inggris di Saratoga ini jelas merupakan pukulan bagi Inggris dan menurunkan martabatnya di daratan  Eropa.  Lawan-lawan Inggris, seperti  Belanda,  Spanyol,  dan  terutama  Prancis  kemudian  membantu  perjuangan rakyat  Amerika  dengan  tujuan  masing-masing, seperti berikut.

1)   Belanda, ingin memperoleh keuntungan besar dari perdagangan senjata dengan  Amerika.

2)   Spanyol,  ingin mendapatkan kembali Giblartar dan   Florida.

3)   Prancis,   ingin  membalas   dendam   kepada   Inggris  yang  telah mengalahkannya dalam Perang  Laut Tujuh Tahun.  Selain itu, Prancis juga ingin merebut kembali daerah  jajahannya, yakni Kanada dan Misissippi.

Dengan  mengalirnya bantuan  dari daratan  Eropa,  terutama  dari pihak Prancis  di bawah  pimpinan  Marquis de  Lafayette,  mempercepat  kemenangan  pejuang Amerika. Pada tanggal 19 Oktober 1781 pasukan  Inggris di bawah  pimpinan  Lord Cornwallis menyerah di Yorktown.  Peristiwa ini benar-benar merupakan pukulan  yang berat  bagi Inggris. Perang  Kemerdekaan  ini akhirnya  dimenangkan oleh  Amerika  dan  diakhiri  dengan Perdamaian Paris tahun 1783 yang isinya Inggris mengakui kemerdekaan Amerika.


 Baca juga: Bank soal Sejarah Indonesia Part V


b.  Pembentukan Negara Amerika Serikat

Sejak zaman kolonial telah terdapat benih-benih perbedaan yang kelak akan menimbulkan  perselisihan  di antara  warga koloni. Perbedaan ini berdasarkan faktor geografis  di mana daerah Utara merupakan kawasan industri dan sebaliknya,  daerah  Selatan  merupakan kawasan  agraris.  Dengan  demikian,  upaya  untuk  membentuk pemerintahan yang  mencakup semua koloni sangat  sulit.

Orang-orang Selatan  di bawah  pimpinan  Thomas  Jefferson  menghendaki bentuk pemerintahan yang demokratis.  Mereka menghendaki sistem desentralisasi. Maksudnya pemerintahan yang kuat harus ada di setiap negara  bagian. Mereka menolak pemerintahan pusat yang kuat.

Sebaliknya, orang-orang Utara di bawah pimpinan Alexander Hamilton menghendaki bentuk  pemerintahan aristokrat  dengan  kriteria well born, rich, and wise. Mereka menghendaki sistem setralisasi, maksudnya  pemerintahan  yang kuat harus ada di pusat bukannya  di setiap negara  bagian.Adanya perbedaan antara Utara dan Selatan inilah yang menyebabkan sulitnya untuk  menyusun  bentuk  pemerintahan bagi  negara  yang  baru merdeka.  Walaupun demikian, Dickinson ( Ketua Panitia Perumus Undang- Undang Dasar (UUD yang dibentuk dalam Kongres Kontinental II) berusaha untuk menyusun  UUD yang menjadi dasar bagi kehidupan  pemerintahan ketiga  belas  negara  bagian.  Hasil kerja  Dickinson  inilah yang  kemudian dikenal dengan  nama  Artical of Confederation yang secara  resmi diterima oleh ketiga belas negara  bagian pada tahun 1781.

Berdasarkan UUD tersebut, negara Amerika berbentuk federal/serikat negara.  Dalam hal ini kekuasaan  negara federal amat terbatas.  Pemerintah pusat  tidak mempunyai  hak untuk  berhubungan langsung  dengan  rakyat dan tidak mempunyai  hak untuk memungut  pajak. Kekuasaan  pemerintah pusat  yang  minim  itu hanya  terbatas  pada  masalah  politik luar negeri. Akibatnya,  pemerintah Amerika menghadapi banyak kesulitan.

Oleh karena  itu, pada tahun 1787 diadakan Kongres Kontinental III di Philadelphia.  Kongres bertujuan untuk meninjau kembali  atau meratifikasi Artical of Confederation dan membentuk UUD baru yang lebih sesuai. Kongres Kontinental III akhirnya berhasil membentuk UUD baru yang menjadi dasar berdirinya  negara  serikat.  Dengan  demikian,  berdasarkan UUD  1787 terbentuklah  negara  serikat dengan  nama  United State of America (USA).

Berdasarkan UUD  baru  ini,  pemerintah pusat  memegang urusan penting,  seperti keuangan, pertahanan, dan politik luar negeri. Sebaliknya, hal-hal  lain tetap  dipegang  oleh  ke tiga belas  negara  bagian.  Parlemen Amerika disebut Congress  yang terdiri atas  dua badan  yakni Senate  dan House of Representative. Sebagai Presiden Amerika Serikat yang pertama ialah George  Washington  dan Wakil Presidennya, John  Adams.


baca juga :

1. Refolusi Amerika

2. Refolusi Perancis

3. Refolusi Industri

4. Refolusi Bolshewik







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN UNGGULAN

KISI-KISI SEJARAH X SOAL AKM

  CONTOH KISI -KISI SOAL AKM KLS X  MATA PELAJARAN IPS SEJARAH TAHUN 2022-2023