Gaess banyak orang bilang Mesir adalah hadiah Sungai Nil, artinya segala kehidupan Mesir berada dan tergantung dengan Sungai Nil . Dengan adanya Sungai Nil manusia purba menjadi menetap dan akhirnya tercipta kebudayaan dan peradaban Mesir.
Tulisan tertua di dunia sampai hari ini juga ditemukan di Mesir yaitu tulisan Hieroglib yang berupa tulisan lambang yang berhasil dibaca oleh seorang ahli yang bernama champoleon. Dengan keadaan seperti itu Peradaban Mesir merupakan peradaban yang memasuki zaman Sejarah (zaman aksara) pertama kali.Baca juga :
35 SOAL PILIHAN GANDA DAN ESSAY PRAAKSARA INDONESIA PART 2
1. Letak
Geografis Mesir
Sungai Nil terbentang dari Pegunungan Kilimanjaro (Sudan) hingga Laut Tengah dengan panjang kira-kira 5000 km. Sungai ini merupakan hadiah bagi bangsa Mesir karena daerah di sekilingnya adalah gurun pasir yang luas, apabila terjadi hujan akan terjadi bah yang membawa lumpur-lumpur mineral. Dari lumpur inilah tanah sangat cocok untuk dijadikan lahan bercocok tanam. Keterasingan bangsa Mesir dengan kondisi geografis yang sebelah kiri dan kanan Sungai Nil adalah Gurun Nubia sangat tidak menguntungkan, namun mereka mampu bekerjasama dalam sebuah kelompok yang tangguh dan menciptakan sebuah peradaban. Di lain sisi, kondisi ini memberikan keamanan bagi bangsa Mesir dari serangan luar.
2. Pencaharian
bangsa Mesir
Pola hidup bangsa
Mesir sangat menggantungkan diri kepada kondisi Sungai Nil, apabila musim
hujan mereka akan bercocok tanam dan apabila musim kemarau mereka akan
menghindar. Kemampuan bercocok tanam ini
bertahan lama sampai jumlah populasinya bertambah banyak dan mengharuskan
bangsa Mesir mengembangkan sistem
pengaturan air yang baik
dan bisa dipergunakan setiap saat. Adanya
kerja sama antar individu membentuk sebuah kelompok
kecil dan berkembang menjadi
kelompok besar yang memerlukan sebuah aturan dalam organisasi yang teratur.
3. Sistem
Kepercayaan
Bangsa Mesir mengenal
banyak dewa (politheisme), juga mengenal kepercayaan
bahwa roh orang mati tidak akan meninggal.
Malah mereka mengenal
hewan-hewan suci yang
dianggap sakral, seperti
terlihat dalam beberapa lukisan
dan patung hewan berkepala manusia dan manusia berkepala hewan.
Dewa-dewa yang dipuja bangsa Mesir antara lain:
(b) Dewa Ra sebagai dewa matahari
(c) Dewa Thot
sebagai dewa pengetahuan
(d) Dewa Horus, anak Dewa Osiris
(e) Dewa Amon
sebagai dewa bulan
Sebagai penguasa kehidupan politik dan
keagamaan dipegang oleh firaun, Firaun (Pharaoh) ini diistimewakan
karena dianggap Dewa Horus, perantara
manusia dengan dewa dan pemelihara Sungai Nil.
4. Sistem Pemerintahan
Sepanjang Lembah
Sungai Nil terbagi dalam dua wilayah yaitu Sungai Nil Hulu dan Sungai
Nil Hilir, pada masing-masing daerah terbentuk kelompok yang terpisah. Kedua
wilayah ini dapat dipersatukan
oleh Menes dengan bentuk kerajaan dan beribukota Memphis pada tahun 3000 SM. Menes inilah yang menjadi
raja Mesir Kuno.
(a) Mesir Tua
Raja-raja Mesir diberi gelar Firaun atau Pharaoh. Firaun
memiliki hak yang tidak terbatas dengan
tujuan memberi kedamaian
dan kemakmuran bagi bangsanya.
Kerajaan Mesir Tua
beribukota Memphis. Pada zaman Mesir Tua, sudah dibangun makam-makam
raja dalam bentuk piramid dan patung dari batu. Piramid ini dibuat oleh rakyat
karena kepercayaan bahwa raja Mesir adalah titisan dewa.
Raja-raja yang
termasyhur pada zaman ini di
antaranya Khufu, Kefre, dan Menkaure.
Setelah raja-raja tersebut meninggal, kondisi
keamanan di Mesir menjadi lemah, hal ini disebabkan oleh adanya
perubahan kepercayaan rakyat bahwa raja adalah keturunan dewa dan timbulnya
kerajaan-kerajaan kecil.
(b) Mesir
Pertengahan
Setelah terjadi perpecahan,
Mesir kembali disatukan oleh raja Sesotris III dari
Thebe. Bahkan Sesotris
III mengembangkan wilayahnya dengan
menguasai Nubia dan Palestina. Pada masa pemerintahan Amenemhet III terjadi penambangan emas di Gurun Sinai
dan mendirikan kelompok besar
istana yang dinamakan labyrinth.
Setelah kematian Amenemhet III, muncul serangan
dari bangsa Hykos
yang berasal dari Palestina
dan mereka dapat menguasai
Mesir. Kedatangan bangsa Hykos memperkenalkan teknologi peralatan
dari perunggu, seperti peralatan pertanian, senjata dan alat
rumah tangga. Bangsa Hykos menetapkan Kota Awaris sebagai ibukota Mesir yang
baru.
(c) Mesir Baru
Bangsa Mesir dapat merebut
kembali kekuasaannya dari bangsa Hykos. Raja yang paling berjasa
dalam perebutan kekuasaan dari bangsa
Hykos adalah Firaun Ahmosis karena
ia sendiri yang memimpin
serangan. Kekuasaan Mesir sempat meluas ke Babylonia, Assyria, Cicillia, Cyprus
pada saat kekuasaan Tutmosis II.
Antara tahun
1367-1350 SM pada masa pemerintahan Amenhotep IV atau
Akhenaton dan Nefertiti mengajarkan monotheisme kepada bangsa Mesir
dengan menganggap Dewa Matahari sebagai satu-satunya dewa.
Akibat adanya pertentangan dengan para pendeta agama Amon, Amenhotep IV
memindahkan ibukota dari Thebe
ke Al Amama. Setelah Amenhotep IV meninggal, perselisihan tentang agama tidak
terjadi lagi dan pendeta menunjuk
Tut-Aankh-Amon atau Tutankhamon sebagai firaun
dan diharuskan tunduk kepada pendeta
agama Amon. Kekuasaan Mesir akhirnya selalu digantikan oleh negara lain
yang menjatuhkannya. Ini terjadi sejak pemerintahan Raja Ramses III (1198-1167
SM) berakhir.
5. Sistem Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
a. Hieroglyph
Hieroglyph adalah nama huruf kebudayaan Mesir Kuno. Bentuk
hurufnya dalah piktograf
dimana setiap gambar mewakili
satu huruf. Hieroglyph ini ditulis
pada sebuah media kertas
dari papirus, tumbuhan, atau dipahat.
b. Astronomi
Baca juga : Soal Pilihan Ganda Metodologi Penelitian Sejarah dan Jawabannya
c. Sistem
pengawetan
d. Arsitektur
Peninggalan-peninggalan Mesir berupa patung dan bangunan yang besar menunjukkan adanya teknologi pembuatannya, apalagi semua ukuran patung dan bangunan tersebut berukuran besar, seperti piramid (makam para firaun), sphinx (singa berkepala manusia sebagai lambang kekuatan dan kebijaksanaan) dan obelisk (tugu batu untuk memuja Dewa Amon Ra).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar