Pages

Kamis, 22 Oktober 2020

PEMERINTAHAN DAENDELS (PRANCIS) DI INDONESIA MATERI SI KLAS XI

Herman Willem Daendels lahir di Hattem, Republik Belanda, 21 Oktober 1762 dan  meninggal di Elmina, Pantai Emas Belanda, 2 Mei 1818 pada umur 55 tahun. HW Daendles adalah seorang politikus Belanda yang merupakan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811. Masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Prancis, oleh sebab itu secara otomatis pada jaman HW Daendels Indonesia pernah dijajah oleh negara Prancis.

Pada tahun 1780 dan 1787, ia ikut kelompok kumpulan pemberontak di Belanda dan kemudian melarikan diri ke Prancis. Di sana ia menyaksikan dari dekat Revolusi Prancis kemudian menggabungkan diri dengan pasukan Batavia yang republikan. Akhirnya, ia mencapai pangkat Jenderal dan pada tahun 1795, ia masuk Belanda dan masuk tentara Republik Batavia dengan pangkat Letnan-Jenderal. Sebagai kepala kaum Unitaris, ia ikut mengurusi disusunnya Undang-Undang Dasar Belanda yang pertama.


Baca juga:  soal pilihan ganda pendudukan Jepang bag 2 dan jawabannya   dan soal pilihan ganda pendudukan jepang dan jawabannya bag 3


Pada tahun 1806, ia dipanggil oleh Raja Belanda, Raja Louis (Koning Lodewijk) adik Napoleon Bonaparte penguasa Prancis, untuk berbakti kembali di tentara Belanda-Prancis. Ia ditugasi untuk mempertahankan provinsi Friesland dan Groningen dari serangan Prusia. Lalu setelah sukses, pada tanggal 28 Januari 1807 atas saran Kaisar Napoleon Bonaparte, ia dikirim ke Hindia Belanda sebagai Gubernur-Jenderal.

 

Pembaharuan Sistem pemerintahan  Hindia Belanda di  Bawah Daendels (1808–1811)

Dalam  usaha  mengadakan pembaharuan  pemerintahan  di tanah jajahan, di Negeri Belanda ada dua golongan  yang mengusulkannya.

  1. Golongan  konservatif  dengan  tokohnya  Nenenberg menginginkan untuk mempertahankan sistem politik dan ekonomi  seperti  yang dilakukan oleh VOC.
  2. Golongan  liberal dengan tokohnya Dirk van Hogendorp menghendaki agar pemerintah Hindia  Belanda  menjalankan sistem  pemerintahan langsung dan menggunakan sistem pajak. Sistem penyerahan paksa yang dilakukan oleh VOC agar digantikan dengan  sistem penyerahan pajak.

Dengan  adanya  dua pandangan ini maka pemerintah Belanda mengambil jalan  tengah.   Di satu  pihak  pemerintah condong   kepada  pemikiran  kum konservatif karena kebijaksanaannya akan mendatangkan keuntungan yang cepat dan  mudah  dilaksanakan.  Di pihak  lain, pemerintah juga ingin menjalankan pembaharuan yang  dikemukakan  oleh  kaum  liberal. Gagasan  pembaharuan pemerintahan kolonial dimulai semenjak  pemerintahan Daendels.

Sejak Belanda dikuasai oleh Prancis maka Kaisar Napoleon yang memimpin Prancis  mengangkat adiknya  Louis Napoleon   menjadi  penguasa di Negeri Belanda.  Louis Napoleon  merasa  khawatir akan keberadaan Pulau Jawa yang merupakan jantung jajahan Belanda di Indonesia jatuh ke tangan  Inggris. Oleh karena itu, Louis Napoleon segera mengirimkan seorang militer, Herman Willem Daendels  ke Indonesia  (Pulau Jawa) sebagai gubernur  jenderal.

Pada tanggal 1 Januari 1808 bersama ajudannya mendarat di Banten. Pada tanggal 15 Januari 1808, Gubernur Jenderal Wiese menyerahkan kekuasaannya kepada Daendels. Kedatangan Daendels ke Indonesia sebagai gubernur jenderal mempunyai  dua tugas. Pertama, mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan  Inggris. Kedua,  memperbaiki  keadaan  tanah  jajahan  di Indonesia. Untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels mengambil langkah-langkah  kebijaksanaan. Tahukah  Anda langkah-langkah tersebut?

1)   membuat  jalan raya dari Anyer sampai  dengan  Panarukan;

2)   mendirikan  benteng-benteng pertahanan;

3)   membangun pangkalan  angkatan  laut di Merak dan Ujung Kulon;

4)   mendirikan  pabrik senjata di Semarang dan Surabaya;

5)   memperkuat pasukan  yang anggotanya terdiri atas orang-orang Indonesia.

Selain  usaha-usaha  dalam  bidang  pertahanan kemiliteran,  di bidang pemerintahan Daendels  mengambil  tindakan  sebagai  berikut:

  1. Pulau Jawa  dibagi menjadi sembilan prefectur  dengan  tujuan untuk mem- permudah administrasi  pemerintahan.
  2. Para  bupati dijadikan pegawai  pemerintah Belanda.
  3. Perbaikani  gaji pegawai  dan memberantas korupsi.
  4. Pendirian  badan-badan pengadilan.

 Usaha  yang  dilakukan Daendels  banyak  membutuhkan biaya.  Untuk  itu, Daendels  menempuh jalan sebagai berikut:

  1.  Aturan  penyerahan sebagian  dari hasil bumi sebagai pajak (contingenten) dan aturan  penjualan  paksa  hasil bumi kepada  pemerintah dengan  harga yang telah ditetapkan  pemerintah (verplichte leverantie).
  2. Pelaksanaan kerja rodi (seperti pembuatan jalan Anyer-Panarukan).
  3. Penjualan  tanah  kepada  orang-orang partikelir (orang Belanda atau Cina, sehingga lahirlah tanah-tanah milik swasta (particuliere landerijen).
  4. Perluasan  tanaman kopi karena  hasilnya menguntungkan.
  5. Daendels sebenarnya seorang liberal, tetapi setelah tiba di Indonesia berubah menjadi seorang diktator yang bertindak kejam dan sewenang-wenang. Akibatnya, pemerintahannya banyak  menimbulkan  kritik, baik dari  dalam maupun dari luar negeri, akhirnya Daendels dipanggil pulang ke Negeri Belanda.

Louis Napoleon  kemudian  mengangkat Jansen  sebagai gubernur  jenderal yang  baru menggantikan Daendels.  Jansen  ternyata  tidak mampu  menahan serangan Inggris sehingga  menyerah di Tuntang.   Ia pun  menandatangani penyerahan kekuasaan itu di daerah Tuntang Salatiga. Oleh karena itu, perjanjian itu dikenal dengan nama Kapitulasi Tuntang (18 September 1811). Isi pokoknya ialah seluruh Pulau Jawa menjadi milik Inggris. Sejak saat itu, Indonesia menjadi jajahan Inggris.

Isi Perjanjian Tuntang atau Kapitulasi Tuntang terdiri atas:

  • Seluruh Pulau Jawa dan semua wilayah yang dikuasai Belanda harus diserahkan ke pemerintahan Inggris.
  • Semua tentara Belanda menjadi tahanan perang Inggris.
  • Orang Belanda dapat dijadikan budak dalam pemerintahan Inggris.
  • Hutang Belanda tidak menjadi kewajiban Inggris.
  • Bagi pegawai sipil yang ingin bekerja, bisa bekerja pemerintahan Inggris termasuk di dalamnya orang-orang Belanda.
  • Pemerintah Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Kalkuta (India).

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN UNGGULAN

KISI-KISI SEJARAH X SOAL AKM

  CONTOH KISI -KISI SOAL AKM KLS X  MATA PELAJARAN IPS SEJARAH TAHUN 2022-2023