Pages

Selasa, 20 Oktober 2020

VOC ORGANISASI DAGANG, YANG PERNAH MENJAJAH INDONESIA SELAMA HAMPIR 200 TAHUN

Sebelum  datang  ke  Indonesia,  para  pedagang Belanda  membeli rempah-rempah di Lisabon  (ibu kota  Portugis).  Pada  waktu  itu Belanda masih berada  di bawah  penjajahan Spanyol.  Mulai tahun  1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon

karena Portugis dikuasai oleh Spanyol.  Dengan  putusnya  hubungan  perdagangan rempah-rempah antara Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan samudra.

Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis  de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika–Tanjung  Harapan–Samudra Hindia–Selat  Sunda–Banten. Pada  saat  itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad  (1580–1605). 

Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang  di Banten. Namun, karenanya  sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan  ke timur akhirnya sampai  di Bali.

Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan  Jacob van Neck dan Van Waerwyck,  dengan  delapan  buah kapalnya  tiba di Banten pada  bulan  November  1598. Pada  saat  itu hubungan  Banten  dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda diterima dengan  baik.  Sikap  Belanda  sendiri  juga sangat  hati-hati  dan pandai mengambil  hati para  penguasa Banten sehingga tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan diki- rim ke Negeri Belanda, sedang- kan lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku.

Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempah-rempah, mendorong orang-orang Belanda  yang lain untuk  datang   ke  Indonesia.


Baca juga:  soal pilihan ganda pendudukan Jepang bag 2 dan jawabannya   dan soal pilihan ganda pendudukan jepang dan jawabannya bag 3


Tujuan  dibentuknya  VOC  adalah  sebagai berikut.

  1. Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang belanda.
  2. Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan sesama bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa
  3. Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor  maupun  ekspor.

Akibatnya terjadi persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri. Setiap  kongsi  bersaing  secara  ketat.  Di samping  itu, mereka  juga harus menghadapi persaingan dengan Portugis,  Spanyol,  dan  Inggris. Melihat gelagat yang demikian,  Olden Barneveld menyarankan untuk membentuk perserikatan dagang  yang mengurusi  perdagangan di Hindia Timur. Pada tahun  1602 secara  resmi  terbentuklah   Vereenigde   Oost  Indiesche Compagnie (VOC) atau  Perserikatan Dagang  Hindia  Timur.  VOC membuka kantor dagangnya yang pertama di di Banten  (1602)  di kepalai oleh Francois Wittert.

Perluasan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

VOC yang didirikan pada tahun 1602, oleh pemerintah Kerajaan Belanda diberikan hak octrooi  (hak istimewa) sebagai berikut.

  1. Hak monopoli
  2. Hak untuk mengangkat dan memberhentikan pegawai
  3. Hak untuk melakukan ekspansi  ke Asia, Afrika dan
  4. Hak untuk melakukan peperangan, membuat perdamaian, dan mengadakan perjanjian dengan negara lain.
  5. Hak untuk mencetak uang

Dengan hak-hak istimewa tersebut, VOC bukan saja sebagai kongsi dagang, tetapi juga merupakan pemerintahan semiresmi. Pada tahun 1605, VOC di bawah pimpinan Steven van der Haagen berhasil merebut benteng  Portugis di Ambon. Untuk mem- perkuat kedudukannya maka VOC mengangkat seorang pimpinan  yang berpangkat gubernur jenderal.  Untuk  membantu gubernur  jenderal  di daerah-daerah penting diangkatkan seorang gubernur.  Gubernur  Jenderal  VOC yang pertama ialah  Pieter  Both  dan berkedudukan di Ambon dengan  alasana  Ambon  merupakan pangkalan dagang  VOC yang paling kuat dan strategis.

Pelayaran  Hongi adalah   sistem perondaan yang dilakukan oleh VOC dengan  bertujuan untuk  mengawasi  dan  mencegah pelang- garan  peraturan monopoli  VOC dan   men- cegah  timbulnya  perdagangan gelap. Hak ekstirpasi yaitu hak menebang pohon rempah rempah yang dianggap berlebihan.

Dalam  perkembangannya, Ambon dinilai tidak strategis lagi. Perhatian VOC ditujukan  ke Jayakarta, kota  pelabuhan Kerajaan  Banten. Di bawah  pimpinan Gubernur  Jenderal  Jan Pieterzoon  Coen (J.P. Coen) pada  tahun 1619, VOC berhasil merebut  Jayakarta dan  dijadikan sebagai Markas Besar VOC.

J.P. Coen kemudian mengganti nama  Jayakarta menjadi  Batavia sesuai dengan  nama  salah satu suku di Negeri Belanda, yakni suku Batavir. Selanjutnya, Batavia dijadikan Markas Besar VOC sebagi tempat  kedudukan  gubernur  jenderal dan menjadi pangkalan imperi- alisme Belanda di Indonesia.

Dengan Batavia sebagai Markas Besar  VOC maka  kedudukannya  semakin kuat.  VOC  terus  mengadakan perluasan  wilayah  kekuasaannya.  Untuk mendapatkan  keuntungan  sebesar-besarnya melalui  perdagangan, VOC melaksanakan sistem monopoli.  Pelaksanaan sistem monopoli VOC lebih keras daripada  bangsa  Portugis,  terutama  di Maluku. Untuk mencegah  terjadinya pelanggaran terhadap  peraturan  monopolinya, VOC  melakukan pelayaran Hongi.  Praktik  monopoli  dan  pelayaran  Hongi  itu kemudian  menimbulkan kebencian di kalangan rakyat. Rakyat yang hidup tertekan dan tertindas, akhirnya melakukan perlawanan terhadap VOC.



Terbentuknya Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda

Bersamaan dengan  makin meluasnya  kekuasaan  VOC, di pihak VOC sebenarnya mendekati  keruntuhannya karena  beberapa faktor, antara  lain sebagai  berikut.

  1. VOC  banyak  mengeluarkan biaya baik untuk  operasi-operasi militer(menghadapi perlawanan  rakyat) maupun  untuk  penyelenggaraan pemerintahan sehingga  hutangnya  menumpuk.
  2. Banyak  pegawai  VOC  yang  mencari  keuntungan pribadi  dengan melakukan  korupsi.

Pihak  pemerintah Belanda  sendiri menilai bahwa  VOC  yang  makin merosot  kekuatannya tidak akan mampu  lagi menguasai  daerah  yang luas seperti Indonesia.  Oleh karena  itu, pada tanggal 31 Desember  1799 VOC dibubarkan. Dengan demikian, secara politik sejak 1 Januari 1800 Indonesia berada  di bawah kekuasaan  pemerintah kolonial Hindia Belanda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN UNGGULAN

KISI-KISI SEJARAH X SOAL AKM

  CONTOH KISI -KISI SOAL AKM KLS X  MATA PELAJARAN IPS SEJARAH TAHUN 2022-2023