Pages

Selasa, 20 Oktober 2020

KEBIJAKAN STAMFORD RAFFLES (INGGRIS), KETIKA MENGUASAI DI INDONESIA

 Setelah  Indonesia  (khususnya  Pulau  Jawa)  jatuh  ke tangan  Inggris, oleh pemerintah Inggris dijadikan bagian dari jajahannya di India. Gubernur Jenderal East India Company (EIC), Lord Minto yang berkedudukan di Kalkuta (India) kemudian mengangkat Thomas

Stamford Raffles sebagai letnan gubernur (wakil gubernur) untuk Indonesia (Jawa). Raffles didampingi oleh suatu badan panasihat yang disebut Advisory Council. Tugas yang utama adalah mengatur pemerintahan dan meningkatkan perdagangan serta keuangan. Sebagai seorang yang beraliran liberal, Raffles menginginkan adanya perubahan-perubahan dalam pemerintahan di Indonesia ( Jawa).

 Langkah-langkah yang diambil dalam bidang pemerintahan, antara  lain sebagai berikut.

  1. Pulau Jawa  dibagai menjadi delapan  belas karesidenan.
  2. Para bupati dijadikan pegawai pemerintah sehingga mereka mendapat gaji dan bukan lagi memiliki tanah  dengan  segala hasilnya.
  3. Memberantas penyakit cacar
  4. mengadakan juri di pengadilan.
  5. Membangun kebun raya bogor.


Dalam  bidang  perdagangan–keuangan, diambil langkah-langkah  sebagai berikut.

  1. Penghapusan segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa/rodi.
  2. Pemberian   kebebasan   dalam  usaha  perdagangandengan  memberi kesempatan rakyat  untuk  ikut serta  dalam  perdagangan. Rakyat  diberi kebebasan   untuk  menanam  tanaman-tanaman  yang  laku  di pasaran internasional.
  3. Pelaksanaan monopoli  garam.
  4. Penjualan  tanah  kepada  pihak swasta dan melanjutkan  usaha penanaman kopi.
  5. Penciptaan sistem sewa tanah atau landrente. Dasar hukum yang digunakan adalah  bahwa  pemerintah Inggris berkuasa  atas  semua  tanah  sehingga semua  penduduk  yang menempati tanah  wajib membayar  pajak.  Aturan yang ditetapkan  adalah sebagai berikut.

  1. Tanah pertanian di bagi dalam tiga kelas (menurut kesuburan  tanah).Kelas I untuk tanah  subur, kelas II tanah  setengah subur, dan kelas III tanah  yang kurang subur.
  2. Tanah kelas I dikenakan  pajak 1/2 dari hasil panen, kelas II 2/5 , dan kelas III dibebani 1/3.
  3. Pajak tanah dipungut secara perorangan bukan kelompok
  4. Pemungutan pajak dilakukan secara langsung oleh pemerintah, bukan melalui sistem borong seperti

Lendrente yang diciptakan  untuk memperbaiki  sistem pajak, ternyata tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal ini dikarenakan  rakyat tidak mampu  membayar pajak dengan  uang. Di samping itu, pemungutan yang semula direncanakan secara perorangan sulit dilaksanakan dan diganti secara kelompok. Selain itu, pemungutan dilakukan oleh para pejabat yang bertindak  sewenang-wenang dan korupsi.  Akibatnya, usaha  Raffles untuk menjalankan sistem sewa tanah  mengalami  kegagalan.

Kegiatan  Raffles lain yang menonjol  ialah dalam bidang ilmu pengetahuan.  Raffles berhasil menyusun  buku sejarah  yang berjudul History of Java yang terdiri atas dua jilid dan diterbitkan pertama kali tahun  1817. Juga menemukan bunga Rafflesia Arnoldy.



Situasi di Indonesia  tidak dapat  terlepas  dari situasi di Eropa.  Setelah negara  Koalisi berhasil mengalahkan Prancis (Napoleon Bonaparte) dalam Battle of the Nation di Leipzig (1813),  kemudian  mengadakan kongres  di Wina. Berdasarkan Kongres  Wina tahun  1814, Belanda kembali menjadi negara merdeka.  Selanjutnya, berdasarkan Konvensi London (antara Inggris dan  Belanda  1814), Belanda  menerima  tanah  jajahannya  kembali  yang diserahkan  kepada  Inggris berdasarkan Kapitulasi Tuntang (1811). Penyerahan Indonsia  dari pihak  Inggris kepada  Belanda  terealisasi  pada tahun  1816. Pihak Inggris diwakili oleh John  Vendall, sedangkan  di pihak Belanda oleh tiga orang komisaris jenderal, yakni Elout, Buyskes, dan Van der Capellen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN UNGGULAN

KISI-KISI SEJARAH X SOAL AKM

  CONTOH KISI -KISI SOAL AKM KLS X  MATA PELAJARAN IPS SEJARAH TAHUN 2022-2023