Pages

Selasa, 23 Juni 2015

Perkembangan Agama Budha

         Agama Budha diajarkan oleh Sidharta, putra Raja Sudhadana dari kerajaan Kosala, Kapilawastu. Sidharta berarti orang yang mencapai tujuan. Juga disebut Budha Gautama yaitu orang yang menerima bodhi atau disebut Cakyamuni yang berarti orang bijaksana dari keturunan Cakya. Ada empat tempat yang dianggap suci oleh umat Budha yaitu :
 a. Taman Lumbini di Kapilawastu merupakan tempat kelahirannya (563 SM)
     b.   Bodh Gaya sebagai tempat menerima penerangan agung.
 c. Benares, tempat pertama kali mengajarkan ajarannya.
      d.      Kusinara, tempat ia wafat (482 SM)

                  Peristiwa kelahiran, menerima penerangan agung dan kematiannya terjadi pada tanggal yang bersamaan yaitu waktu bulan purnama dalam bulan Mei, maka oleh umat Budha dirayakan sebagai hari Waisak. Keempat tempat suci tadi oleh Kaisar Asoka diberi tanda berupa tiang yaitu lambang kelahiran Budha berupa bunga seroja, pohon pippala atau bodhi lambang penerangan agung, jantera lambang memulai memberikan ajaran dan stupa sebagai lambang kematiannya. Ajaran Agama Budha merupakan empat kenyataan dalam hidup  yaitu :
       -      Hidup merupakan samsara
       
      -     Samsara disebabkan oleh napsu yang menguasai manusia
       -        Samsara dapat dihilangkan dengan menghilangkan nafsu
     -    Untuk menghilangkan nafsu ditempuh delapan jalan kebenaran
         Dalam ajaran Budha tidak dibenarkan mengadakan korban dan tidak dibenarkan mengenal tingkatan masyarakat. Seseorang yang mau masuk ajaran Budha diwajibkan mengucapkan Tridharma yang berarti tiga kewajiban yaitu :
         -        Saya mencari perlindungan pada Budha
         -        Saya mencari perlindungan pada Dharma
         -        Saya mencari perlindungan pada Sanggha
         Budha adalah Sidharta yang dianggap sebagai dewa. Dharma adalah kewajiban yang harus ditaati oleh umat Budha dan Sanggha adalah aturan atau perkumpulan dalam agama Budha. Budha, dharma, sanggha merupakan triratna yang berarti tiga mutiara. Dalam perkembangan selanjutnya agama Budha mengalami perpecahan, karena masing-masing mempunyai aliran sendiri yaitu :
         a.      Aliran Hinayana berarti kendaraan kecil.
                  Aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang wajib berusaha sendiri untuk mencapai nirwana. Pengikut aliran ini adalah Srilangka, Myanmar dan Thailand.
         b.      Aliran Mahayana berarti kendaraan besar.
                  Aliran ini berpendapat bahwa manusia berusaha bersama atau membantu orang lain dalam mencapai nirwana. Penganutnya adalah Indonesia, Jepang, Cina dan Tibet.
         Kitab suci agama Budha adalah Tripitaka artinya tiga keranjang yaitu :
         a.      Vinayapitaka berisi aturan-aturan hidup
         b.      Suttapitaka berisi dasar-dasar dalam memberikan pelajaran
         c.      Abdidharma pitaka berisi tentang falsafah agama.
                  Agama Budha pernah berpengaruh besar di India yaitu pada masa raja Asoka, bahkan menjadi agama negara. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya agama Budha mengalami kemunduran.
         Hal ini disebabkan oleh :
  •          - Setelah Kaisar Asoka meninggal (252 SM) tidak ada raja-raja yang mau melindungi dan mengembangkan agam Budha.
  •            Agama Hindhu berusaha memperbaiki kelemahan-kelemahannya, sehingga pengikutnya banyak kembali.
3.     Kebudayaan
                  Kebudayaan masyarakat India terus mengalami perkembangan dan kemajuan, terutama dalam bidang kesenian seperti seni pahat dan seni patung. Kesusasteraan juga mengalami perkembangan yang sangat gemilang.

                Disamping kitab suci Weda (Hindu) dan Tripitaka (Budha) masih ada lagi kitab Brahmanas, kitab Upanisad, dan Kitab Aranyakas. Terdapat juga kitab-kitab kepahlawanan atau wiracarita. Diantaranya adalah epos mahabarata karangan Vyasa dan Ramayana hasil karya Walmiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN UNGGULAN

KISI-KISI SEJARAH X SOAL AKM

  CONTOH KISI -KISI SOAL AKM KLS X  MATA PELAJARAN IPS SEJARAH TAHUN 2022-2023