Konflik
di Kamboja disebabkan oleh faktor luar dan faktor dari dalam. Faktor dari luar
yaitu adanya pengaruh dari Amerika Serikat, Uni Sovyet, dan RRT. Adapun faktor dari dalam yaitu adanya perebutan kekuasaan antar fraksi yang ada di Kamboja,
yaitu :
- Kelompok
Lon Nol
- Kelompok
Norodoun Sihanok
- Kelompok
Khmer Merah pimpinan Pat Pat
- Front
Pembebasan nasional rakyat Khmer pimpinan Son San
- Pemerintahan
Heng Samrin dukungan Vietnam.
Pada tahun 1970 ketika Sihanouk pergi
berobat ke luar negeri birokrat sipil dan penjabat militer menjatuhkan rezim
dan mendirikan Republik Khmer dengan jenderal Lon Nol sebagai presidennya.Sejak
tergulingnya Sihanouk Kamboja terus dirundung kemelut yang berkepanjangan
karena Vietnam utara didukung Khmer Merah untuk menggulingkan Jenderal Lon
Nol.Pada tahun 1976 tentara Vietnamyang dibantu gerilyawan Kamboja menyerbu Kamboja dan berhasil
mendirikan Republik Rakyat Kamboja yang dipimpin Perdana Menteri Heng Samrin
seorang perwira Khmer Merah namun pemerintahannya tidak mendapat pengakuan
internasional.Cina mendukung Khmer Merah dan menyatakan bahwa Vietnam Utara
adalah boneka Uni Soviet di Asia Tenggara Amerika Serikat mendirikan koalisi
yang beranggotakan gerilyawan pimpinan Polpot dan kelompok Son sann.Pada
tanggal 30 September 1989 dan sejak itu berdirilah Republik Rakyat Kamboja.Pada
bulan Oktober 1991 Melalui kerjasama yang melibatkan Amerika Serikat Uni Soviet
dan Cina berhasil ditandatangani perjanjian damai oleh golongan yang
berselisih. Untuk mengakhiri konflik di Kamboja beberapa pihak telah melakukan
pendekatan dan usaha untuk menciptakan perdamaian. Pihak-pihak yang turut
membantu penyelesaian konflik di Kamboja adalah :
a. ASEAN
Ketika Vietnam menginvasi Kamboja,
ASEAN mengeluarkan komunike bersama yang
isinya mengutuk invasi Vietnam di
Kamboja dan menuntut penarikan tentara Vietnam
dari Kamboja.
baca juga : bank soal mapel Sejarah Indonesia dan jawabannya
b. INDONESIA
Peran Indonesia dilakukan melalui
JIM I JIM II (Jakarta Informal Meeting) JIM I diselenggarakan di Bogor 1 Juli
1988. Pesertanya adalah pihak-pihak yang bertikai di Kamboja. Agenda yang
dibahas antara lain :
- Membahas
keterlibatan negara-negara besar
- Mencegah
kembalinya rezim Pot Pot
- Perlunya
mengedepankan kepentingan bersama dan menjauhi kepentingan kelompok
JIM II dilaksanakan 19 - 21
Februari 1989 di Jakarta. Hasilnya antara lain menegaskan fungsi ICM (International
Control Mecanism) dan menyerukan penarikan
tentara Vietnam dari Kamboja. Fungsi ICM yaitu :
- Memantau
penarikan tentara Kamboja
- Mengawasi
penarikan tentara Kamboja
- Memeriksa
penarikan tentara Kamboja
- Mencegah
munculnya permusuhan bersenjata
- Mengawasi
jalannya Pemilu
baca juga :
c. PBB (PERSERIKATAN BANGSA BANGSA)
PBB
menyelenggaran International Conference Kamboja (ICC) tanggal 30 - 31 Juli 1988
di Paris yang diikuti 135 negara. Tujuannya membentuk sebuah badan yang disebut
ICM. Selain itu juga mengirimkan pasukan perdamaian yang disebut UNTAC dengan
tugas mengatur pemerintahan di Kamboja. UNTAC juga berhasil menyelenggarakan
pemilu tahun 1993 yang berhasil memilih Norodom Sihanouk sebagai Kepala Negara,
Norodon Renavit dan Hunsen sebagai Perdana Menteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar