Pages

Senin, 15 Juni 2015

KONFLIK KAMBOJA DAN PERAN INDONESIA DALAM PENYELESAIANNYA

        Konflik di Kamboja disebabkan oleh faktor luar dan faktor dari dalam. Faktor dari luar yaitu adanya pengaruh dari Amerika Serikat, Uni Sovyet, dan RRT. Adapun faktor dari dalam yaitu adanya perebutan kekuasaan antar fraksi yang ada di Kamboja, yaitu :


    
       -      Kelompok Lon Nol
       -      Kelompok Norodoun Sihanok
       -      Kelompok Khmer Merah pimpinan Pat Pat
       -      Front Pembebasan nasional rakyat Khmer pimpinan Son San
       -      Pemerintahan Heng Samrin dukungan Vietnam.

       Pada tahun 1970 ketika Sihanouk pergi berobat ke luar negeri birokrat sipil dan penjabat militer menjatuhkan rezim dan mendirikan Republik Khmer dengan jenderal Lon Nol sebagai presidennya.Sejak tergulingnya Sihanouk Kamboja terus dirundung kemelut yang berkepanjangan karena Vietnam utara didukung Khmer Merah untuk menggulingkan Jenderal Lon Nol.Pada tahun 1976 tentara Vietnamyang dibantu gerilyawan  Kamboja menyerbu Kamboja dan berhasil mendirikan Republik Rakyat Kamboja yang dipimpin Perdana Menteri Heng Samrin seorang perwira Khmer Merah namun pemerintahannya tidak mendapat pengakuan internasional.Cina mendukung Khmer Merah dan menyatakan bahwa Vietnam Utara adalah boneka Uni Soviet di Asia Tenggara Amerika Serikat mendirikan koalisi yang beranggotakan gerilyawan pimpinan Polpot dan kelompok Son sann.Pada tanggal 30 September 1989 dan sejak itu berdirilah Republik Rakyat Kamboja.Pada bulan Oktober 1991 Melalui kerjasama yang melibatkan Amerika Serikat Uni Soviet dan Cina berhasil ditandatangani perjanjian damai oleh golongan yang berselisih. Untuk mengakhiri konflik di Kamboja beberapa pihak telah melakukan pendekatan dan usaha untuk menciptakan perdamaian. Pihak-pihak yang turut membantu penyelesaian konflik di Kamboja adalah :

       a.    ASEAN


       Ketika Vietnam menginvasi Kamboja, ASEAN mengeluarkan komunike bersama yang
      isinya mengutuk invasi Vietnam di Kamboja dan menuntut penarikan tentara Vietnam
      dari Kamboja.


                baca juga : bank soal mapel Sejarah Indonesia dan jawabannya


       b.    INDONESIA

          Peran Indonesia dilakukan melalui JIM I JIM II (Jakarta Informal Meeting) JIM I diselenggarakan di Bogor 1 Juli 1988. Pesertanya adalah pihak-pihak yang bertikai di Kamboja. Agenda yang dibahas antara lain :
             -     Membahas keterlibatan negara-negara besar
             -     Mencegah kembalinya rezim Pot Pot
             -     Perlunya mengedepankan kepentingan bersama dan menjauhi kepentingan                  kelompok
            JIM II dilaksanakan 19 - 21 Februari 1989 di Jakarta. Hasilnya antara lain menegaskan fungsi ICM (International Control Mecanism) dan menyerukan penarikan  tentara Vietnam        dari Kamboja. Fungsi ICM yaitu :
             -     Memantau penarikan tentara Kamboja
             -     Mengawasi penarikan tentara Kamboja
             -     Memeriksa penarikan tentara Kamboja
             -     Mencegah munculnya permusuhan bersenjata
             -     Mengawasi jalannya Pemilu

baca juga :

       c.    PBB (PERSERIKATAN BANGSA BANGSA)

                        PBB menyelenggaran International Conference Kamboja (ICC) tanggal 30 - 31 Juli 1988 di Paris yang diikuti 135 negara. Tujuannya membentuk sebuah badan yang disebut ICM. Selain itu juga mengirimkan pasukan perdamaian yang disebut UNTAC dengan tugas mengatur pemerintahan di Kamboja. UNTAC juga berhasil menyelenggarakan pemilu tahun 1993 yang berhasil memilih Norodom Sihanouk sebagai Kepala Negara, Norodon Renavit dan Hunsen sebagai Perdana Menteri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN UNGGULAN

KISI-KISI SEJARAH X SOAL AKM

  CONTOH KISI -KISI SOAL AKM KLS X  MATA PELAJARAN IPS SEJARAH TAHUN 2022-2023