Ada legenda di balik pembangunan Prambanan ini. Menurut cerita rakyat,
konon ketika itu ada Raja
Boko, seorang
raja raksasa yang bertempat di desa Prambanan, yang memiliki puteri
cantik bernama Roro Jongrang. Singkat cerita, Bandung
Bondowoso, seorang ksatria
dari Kerajaan
Peng- ging berhasil
mengalahkan Raja Boko dan segera melamar
Jonggrang. Roro Jonggrang menerima
lamaran tersebut, asal Bondowoso
mampu membuat seribu candi
dalam
semalam.
baca juga candi jago
Bandung Bondowoso menyanggupi permintaan itu. Dengan bantuan dari makhluk halus, ia mampu mewujudkan keingi- nan sang gadis. Namun, sebelum
candi yang terbuat genap berjumlah 1.000 buah, Roro Jonggrang
dengan dibantu rakyat Prambanan segera membunyikan alu
dan lesung. Setelah alu dan lesung berbunyi, ayam jantan berkokok.
Ini dimaksudkan untuk menipu
Bondowoso agar dikira hari telah pagi dan Bondowoso
pun terpaksa berhenti bekerja, padahal sudah 999 buah candi tercipta, tinggal satu buah lagi yang belum jadi. Namun, ia mengetahui bahwa Roro Jonggrang telah
berlaku licik, ia pun marah dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung sebagai penggenap jumlah patung
menjadi 1.000 buah.
Dalam sekejap Roro Jonggrang berubah menjadi patung. baca juga benteng Pendem Van Den Bosh
Cerita ini tentunya tak pernah terjadi, melainkan hanya legenda orang-orang di sekitar Prambanan. Dan sebetulnya, jumlah
candi di Prambanan ini tak mencapai seribu,
melainkan hanya 250 buah. Patung Batari Durga Mahisa Suramardhani di
dalam Candi Siwa, oleh masyarakat
setempat dipercaya sebagai penjelmaan Roro Jonggrang.
( Sumber : Sejarah Triyono Suwito Pusat Perbukuan nasional )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar